Kaylin dan Jonathan masuk kembali ke dalam rumah. Binar kebahagiaan terpancar di wajah keduanya.
"Bagaimana keputusanmu Kay?" Tanya Baba begitu melihat Kaylin dan Jonathan duduk.
Bukannya menjawab Kaylin mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan cincin berlian yang bertengger manis di jarinya.
Melihat itu semua orang merasa bahagia terutama Cecil dan Ajeng, namun tidak dengan Baba. Kaylin bisa menebak Baba belum rela melepasnya, beda dengan Ajeng dan Sameer yang tampak gembira mendengarnya. Ajeng dan Sameer tidak mengekang siapapun pilihan Kaylin, mereka akan sepenuh hati mendukungnya ditambah lagi Ajeng sangat antusias bisa menjadi besan Cecil.
Kaylin langsung memeluk Baba dan berkata, "Baba Kay yakin Mas Jo adalah pilihan terbaik bagi Kay, tadi malam Kay sudah shalat istikharah dan ini jawabannya. Mas Jo adalah laki-laki yang baik. Kay yakin Mas Jo tidak akan menyakiti Kay. Baba tetep jadi kesayangan Kay kok. Nanti, Kay akan sering main ke Maroko ya," ucap Kaylin yang mengerti kekhawatiran Babanya.
"Karena Kay sudah menerima lamarannya, bagaimana jika pernikahan akan diadakan tiga bulan dari sekarang?" Tanya Jonathan.
"Apa itu tidak terlalu cepat, Mas. Kita kan belum terlalu mengenal satu sama lain. Apalagi menyiapkan pernikahan dalam tiga bulan bukannya itu tidak cukup?" Tanya Kaylin.
"Urusan pernikahan biar Mama sama Cecil yang atur, kalian berdua tinggal pdkt aja. Tiga bulan cukup kok, Kay. Iya kan Cecil?" Ucap Ajeng dibalas anggukan Cecil.
"Bagaimana, Kay?" Tanya Jonathan.
"Iya gapapa Mas, tapi setelah nikah Kay boleh lanjut residennya kan?"
"Tentu saja, saya akan mendukung sepenuh hati karir kamu Kay."
"Ehh udah maghrib, kalian sholat dan makan di sini aja. Udah aku siapin banyak makanan. Yuk masuk," tawar Ajeng.
Mereka semua masuk ke dalam rumah. Sebelum makan mereka melakukan sholat maghrib berjamaah. Baba menyuruh Jonathan untuk menjadi imam sholat. Suara Jonathan sungguh indah. Mendengarnya membuat Kay semakin yakin akan pilihannya.
Waktu makan diisi dengan obrolan mulai dari bisnis hingga cerita masa SMA Ajeng dan Cecil. Ketika semua sedang asik berbicara, Kay mengamati Jonathan yang duduk di sebelahnya, makanan yang dimakan sedikit seperti kemarin. Jonathan lebih banyak diam, namun ia selalu memandang wajah Kaylin. Kaylin kemudian memegang tangan Jonathan, "Udah kenyang? Atau mau Kay ambilin yang lain?" Tanya Kaylin.
"Sudah. Tidak perlu Kay."
"Mas Jo, boleh Kay tanya?"
"Silahkan."
"Mas Jo kenapa? Kemarin di tempat sushi juga begini, sampai muntah malah. Mas Jo sakit? Atau ada sesuatu? Kay harap Mas Jo terbuka sama Kay apapun itu, jangan ada yang ditutup-tutupi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Jo
ChickLit"Kamu satu-satunya alasan aku bisa bertahan dari trauma yang amat menyiksa ini." - Jonathan Zafran Louis ___________________ "Heh kok tiba- tiba ngelamar! Kamu siapa , mengapa, bagaimana, kenapa bisa?" - Kaylin Bestari N. Sidiq