ooo27ooo

712 42 4
                                    

Hari ini Jonathan akhirnya diperbolehkan pulang setelah menjalani serangkaian pemeriksaan penunjang.  Namun sebelum pulang seperti janji Jonathan kemarin, ia akan terlebih dahulu ke poli jiwa.

Kaylin akan membantu Jonathan untuk membersihkan diri dan berpakaian sebelum meninggalkan ruangan. Sedangkan Ajeng dan Jack merapikan barang bawaan mereka serta mengurus administrasi pulang.

Kaylin membantu Jonathan turun dari ranjang dengan hati-hati, sambil menunggu Jonathan yang terlihat menyesuaikan keseimbangannya Kaylin meminta tolong ke Jack, "Jack tolong taruh baju, handuk, dan perlengkapan mandi Mas Jo di kamar mandi ya. Itu barang Mas Jo ada di tas item semua."

Dengan cekatan Jack melakukan apa yang Kaylin perintahkan. Ia juga memastikan suhu air sesuai untuk Jonathan. Dan menaruh handuk kecil di depan pintu kamar mandi agar tidak licin.

"Kamu tunggu di luar saja, saya bisa sendiri," pinta Jonathan di tengah jalan menuju kamar mandi.

"Tidak terima penolakan, Kaylin ga mau ambil resiko. Mas Jo kan juga kadang masih pusing buat berdiri, kan sama istri sendiri ngapain malu-malu." Goda Kaylin.

Lagi-lagi Jonathan tidak menemukan alasan lain untuk menolak. Dengan jalan lambat dan dipapah Kaylin, mereka akhirnya sampai di kamar mandi. Jonathan memegang hand rail kemudian duduk di closet secara perlahan.

Mengabaikan dirinya yang sedang hamil muda dengan cekatan Kaylin berjongkok untuk membantu melepaskan celana Jonathan.  Kaylin tersenyum ketika melihat barang Jonathan yang ditata rapih oleh Jack sehingga memudahkan Kaylin. Semua pakaian Jonathan berhasil Kaylin lepas menyisakan hanya celana dalam.

"Mas Jo airnya udah pas?"

Jonathan mengangguk.

"Nanti mandi di rumah aja ya, sekarang cuci muka sama sikat gigi aja," Kaylin refleks mengendus aroma badan Jonathan, "ga asem, masih wangi padahal belum mandi dari kemarin. Emang ya wanginya Mas Jo bikin candu." Kaylin dengan tiba-tiba mengecup pipi kanan Jonathan.

Tindakan yang tiba-tiba itu membuat Jonathan kaget, "Kay!" telinga Jonathan bersemu merah, ia tidak bisa menahan serangan tiba-tiba Kaylin. Bisa-bisanya Kaylin menggodanya di kamar mandi.

Kaylin membantu menwaslap tubuh Jonathan ketika ia tengah menyikat giginya. Kaylin mengamati satu persatu lekuk tubuh Jonathan.  Kaylin merasa selama beberapa hari di rumah sakit, berat badan Jonathan turun. Ia sedih melihatnya.

Menyadari raut Kaylin yang murung Jonathan menghentikan aktivitas menyikat giginya, "Kay? Kok sedih? Ada apa?"

Tersadar dari lamunannya,  "Ohh gapapa, besok di rumah Kaylin masakin makanan kesukaan Mas Jo ya, Mas Jo harus banyak makan nanti pas di rumah. Oh iya Mama juga lagi bikin tumpeng di rumah kita. Syukuran kecil-kecilan Mas Jo pulang sama hadirnya buah hati kita," Kaylin kembali tersenyum seraya mengelus perut yang masih rata itu.

Jonathan tersenyum kemudian ikut mengelus perut rata Kaylin dan mengecupnya.

Setelah semua kegiatan di kamar mandi selesai, Jonathan berdiri secara perlahan dengan memegang hand rail. Butuh waktu beberapa detik untuk menyeimbangkan tubuhnya dan rasa pusing karena berdiri.

Ketika Kaylin membuka pintu kamar mandi ternyata Jack sudah menyiapkan kursi roda untuk Jonathan tepat di depan kamar mandi sehingga mereka tidak perlu berjalan terlalu jauh.  Kaylin sangat bersyukur dengan keinisiatifan dari Jack dalam membantunya merawat Jonathan. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Journey of JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang