Vote dulu, nanti lupa:v
Happy Reading!
_________________________Seorang gadis yang cantik kini terkapar tak sadarkan diri di dalam sebuah kamar mandi, keadaannya cukup memprihatinkan akibat melukai pergelangan tangannya sendiri yang membuat darah berceceran dimana mana
Matanya perlahan terbuka, ia sesekali meringis merasakan tubuhnya yang sakit dan ngilu.
"Eh, ko gue ada disini?" Ucap gadis itu linglung melihat sekeliling nya
"Lah? Kenapa suara gue juga jadi lain gini sih?" Lanjutnya
Matanya terbelalak melihat luka di tangannya, luka sayatan yang lumayan dalam.
"Perasaan gue ketabrak ngeng, trus kenapa bisa terdampar disini?"
Jika kalian menebak gadis itu Sila, kalian benar seratus persen.
"Wah gila! Udah ga bener ini mah, harusnya gue udah meninggoy. Apa ini surga? Ya kali gue masuk surga sedangkan dosa gue aja segunung. Mungkin neraka? Neraka VVIP kali ya?" Monolognya.
Sila berpikir positif, mungkin ini hanya mimpi. Tapi apa orang mati masih bisa bermimpi? Pikirnya lagi.
Dia menampar keras pipinya untuk membuktikan apakah ini hanya tipu tipu atau real."ADOY! Sakit anjir, j-jadi ini bukan t-ipu tipu?" Suaranya bergetar menahan tangis
Sila kembali memperhatikan sekelilingnya, dia berusaha berdiri dan melangkah keluar kamar mandi, seketika dia terkejut melihat ruang kamar yang berantakan dan sangat kacau
"BUSET! INI GUE DI MANA ANJIM!! HUWAA EMAK TOLONGIN AING- eh lupa ga punya emak"
Sila panik mencari pintu keluar, saat melewati cermin full body, Sila melihat ke arah cermin dan melihat seorang wanita cantik walau dalam keadaan acak acakan
"Anjir itu cewe cakep banget, kaya boneka hidup tru-eh? Lah? Kok dia ngikutin gerakan gue sih?" Sila mengangkat tangan kanannya keatas dan bayangan yang di cermin itu juga mengikuti gerakan Sila
"Jangan bilang... Itu gue? Bwahahha ya ngga mungkin lah, rambut gue aja pendek dan gue ngga setinggi ini ya walaupun gue cantik sih, TAPI ITU BUKAN GUE!" Ucapnya di akhiri pekikan nyaring
Di cermin itu Sila melihat seorang gadis yang cantik dengan rambut coklat sepunggung, kulit seputih susu, mata besar hitam pekat sedikit berair, pipi yang chubby dan dengan tubuh yang terbilang cukup tinggi terkesan sangat cantik sekaligus imut
"Oke tenang Sila, mungkin aja lo ngalamin transmigran ya kan? Eh goblok bukan transmigran tapi transmigrasi, ya pasti transmigrasi" Ujarnya mencoba menenangkan diri
"Oke, gapapa sumpah gapapa demi Suga jadi suami gue gapapa, kita terima takdir aja sekarang dan gue harus cari tau siapa nama pemilik tubuh ini"
Sila berjalan menyusuri kamar itu mencari apapun yang bisa dia gunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui siapa pemilik tubuh yang dia tempati sekarang.
Saat tangannya akan membuka sebuah laci yang menurut firasatnya di dalam sana pasti ada petunjuk, tiba tiba kepalanya terasa sangat sakit
"Arghh! S-sakit banget" Rintihnya memegangi kepalanya yang terasa seperti ditusuk ribuan jarum
Memori memori asing menyeruak kedalam kepalanya memaksa masuk kedalam otaknya, rasa sakitnya beh seperti anda menjadi Ironman gak bejanda!
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN!
Fantasy[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] MURNI KARANGAN SENDIRI 💗 Transmigrasi jiwa? bukankah itu konyol apalagi berpindah jiwa ke dalam novel yang didalamnya diisi para manusia kulkas? Rasanya Sila ingin menangis saja. Bukan sebagai protagonis ataupun antagonis...