Halo kesayangannya tata!
Maaf banget baru bisa up sekarang.
Jujurly sebenarnya dari lama mau up, tapi ngga pernah bisa karena kesibukan.Kalian kangen aku kan? Kan?
Maaf banget huhuhu aku baru bisa up sekarang.
Makasih buat yang masih setia sama cerita aku ini🥺
Love kalian banyaak banyaakkk❤️❤️Happy Reading!
_____________________"Kak Lisa look! Kupu-kupunya cantik!"
Lisa tersenyum lembut menatap Nayla yang terlihat sangat antusias. Saat ini mereka sedang berada di taman bunga matahari, menikmati suasana yang sangat tenang.
Hatinya terasa damai sementara sebelum nantinya badai akan menerpanya habis habisan. Tapi, bagi Lisa itu tidak apa apa, asalkan orang-orang yang dia sayangi selalu bersama dirinya dalam keadaan apapun.
Masalah demi masalah tidak pernah berhenti menghampiri dirinya. Menghantam mentalnya yang kritis, menghajar kewarasannya yang hampir gila. Bohong jika dia mengatakan dia sudah tidak peduli dengan semuanya, namun perkataan orang itu saat kemarin di apartemen nya berhasil membuat keteguhannya sedikit goyah.
Flashback on
Orang itu memasuki apartemen Lisa tanpa permisi. Dia menatap Lisa nyalang yang terlihat tenang-tenang saja seolah-olah Lisa tahu akan kedatangannya.
"Ngapain lo kesini?" tanya Lisa dengan wajah tenangnya. Dia tidak takut walaupun sedikit merasa gelisah.
Rose mantap Lisa remeh, "Lihat, ada anak buangan yang bakalan di pungut lagi kayaknya," ucapnya dengan nada merendahkan. Dia tahu jika Lisa sudah mengetahui bagaimana dia sebenarnya, dan dia tidak peduli akan hal itu. Dia harus berhasil, jika tidak wanita tua itu akan menghancurkan hidupnya.
"Gak ada urusannya sama lo," sahut Lisa masih dengan ketenangan yang sama.
"Iya sih, gue juga nggak peduli. Tapi, gue rasa Lo ga pantes hidup," ucapnya tersenyum remeh.
Lisa masih menatapnya datar. Dia tidak ingin terpancing emosi oleh kata kata orang yang ada di hadapannya ini.
"Lo bukan Tuhan. Lo bukan siapa siapa gue. Lo cuman pengkhianat sampah yang menjijikkan di mata gue," sahut Lisa datar tanpa emosi.
Rose menggeram kesal. Tak lama dia tiba tiba tersenyum miring dan menatap Lisa remeh. Sepertinya dia ingat, Lisa hanya akan hancur jika orang yang dia sayang juga hancur. Dia berjalan mendekati Lisa dengan senyum sinis yang terpatri di wajahnya.
Saat tepat di hadapan Lisa, dia mengatakan sesuatu yang membuat emosi Lisa memuncak serta kegelisahan yang besar dalam hatinya.
"Nayla, ada dalam pantauan gue, Lisa."
Flashback off
"KAKAK!!" Pekikan itu membuat Lisa mengerjab kaget.
Dia menoleh pada Nayla yang sudah mengembungkan pipinya dengan tangan yang di lipat di dada serta memalingkan wajahnya, pertanda dia kesal terhadap Lisa. Lisa terkekeh geli melihat ekpresi Nayla yang sangat menggemaskan menurutnya.
"Kenapa sayang?" Sahut Lisa lembut sembari mengusap surai Nayla.
"Kakak kenapa melamun terus, sih? Dari tadi Nayla ajak kakak pulang tau. Ini kan udah sore, kata Mama, nggak boleh pulang kesorean," cerocos Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN!
Fantasy[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] MURNI KARANGAN SENDIRI 💗 Transmigrasi jiwa? bukankah itu konyol apalagi berpindah jiwa ke dalam novel yang didalamnya diisi para manusia kulkas? Rasanya Sila ingin menangis saja. Bukan sebagai protagonis ataupun antagonis...