•31•

13.7K 1.4K 145
                                    

Hai im comeback!

Happy Reading!
_______________________




Lisa kini berada di lobi apartemen nya. Setelah kejadian di kantin tadi, dia memilih untuk bolos dan pulang ke apartemen nya hanya untuk istirahat. Dia lelah, rasanya ia hanya ingin hidup tenang tapi, tampaknya itu semua terasa sulit untuk dia wujudkan.

Memasuki lift dan menekan angka lima dimana itu adalah lantai apartemen nya berada. Dia menyandarkan punggungnya di dinding lift, memejamkan matanya sejenak berusaha menenangkan diri. Dia tahu bahwa pengkhianat itu akan bergerak, dia hanya merasa muak dan ingin sekali menghabisi nyawa orang itu walaupun sahabatnya sendiri.

"Sabahat? Najis banget gue ngakuin dia sahabat lagi, nggak nyangka gue. Kayaknya otaknya emang udah geser sebelah deh, soalnya gue nggak pernah ngerasa bikin ulah sama dia. Stres memang." Batin Lisa.

Dia merasa aneh. Selama ini, dia bahkan berteman baik, sangat baik malahan dengan orang itu. Tapi, kenapa bisa jadi seperti ini? Rasanya Lisa memang harus menyelidiki segalanya.

Ting!

Suara lift menyadarkan Lisa dari pikiran nya yang terasa sangat membebani dirinya. Dia melangkah keluar lift menuju apartemennya, dia sungguh ingin istirahat sekarang. Namun, saat baru tiga langkah Lisa mendapati ada sepasang paruh baya di depan pintu apartemen miliknya yang sepertinya Lisa tidak asing dengan mereka.

Deg!

Lisa mematung, itu adalah Jhon dan istrinya Asri. Ingin rasanya Lisa berbalik dan kembali kedalam lift agar tidak bertemu dengan mereka, namun sayang mereka sudah lebih dulu melihat Lisa. Tatapan datar dan tajam di layangkan oleh Jhon dan Asri, namun di balas tak kalah datar oleh Lisa.

Dia tidak takut, bahkan Lisa muak. Lisa merasa muak dan menjijikkan bertemu dengan orang tua seperti mereka.

"Lisa." Suara berat dan tegas itu terdengar mengalun di koridor apartemen yang sepi. Lisa menatap datar Jhon yang memanggil dirinya, dia menaikkan sebelah alisnya dengan tatapan bertanya.

"Begini caramu menyambut tamu? Setidaknya biarkan kami masuk, kami lelah menunggumu dari tadi disini," ucap Asri sinis pada Lisa.

Lisa menghela nafas kasar, dia berjalan mendekat dan membuka pintu kunci apartemen nya. "Aku tidak mengundang kalian untuk datang tuan dan nyonya, jadi jika kalian lelah menunggu saya, itu bukan urusan saya," ucap Lisa kemudian masuk ke dalam apartemen nya.

Asri mendelik sinis pada Lisa sedangkan Jhon hanya menatap mereka datar, namun tak ayal kedua paruh baya itu ikut masuk kedalam. Mereka duduk di sofa tanpa persetujuan tuan rumah, dasar tidak sopan memang. Sedangkan Lisa duduk di sofa seberang mereka.

Hening.

Tidak ada yang membuka pembicaraan. Mereka hanya menatap datar satu sama lain, hingga lama kelamaan Lisa merasa bosan. Ayolah, dia bolos juga memiliki niat untuk istirahat bukan malah seperti ini.

"Jadi? Jika tidak ada yang ingin dibicarakan silahkan keluar dari sini," ucap Lisa membuat sepasang paruh baya itu mendelik sinis.

"Lihatlah, kau tumbuh menjadi anak yang tidak memiliki sopan santun. Bahkan kau mengusir orang tuamu," ucap Asri membuat Lisa tertawa sarkas.

FIGURAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang