Tandai typo!
•
•
Happy Reading!
____________________Sinar matahari yang cerah mengiringi senyum seorang gadis kecil cantik. Melihat pemandangan dari jendela kamarnya yang indah, membuat senyum manisnya semakin lebar.
Bahagia rasanya bisa melihat lagi. Nayla bersyukur, dia bisa bertemu keluarga yang diidamkannya.
Lebih bahagia lagi karena hari ini dia akan bertemu keluarga pantinya dan kakak kesayangannya. "Tunggu Nala bunda, adik adik, dan kak Lisa tentunya hihihi," ucapnya tekikik bahagia.
Pintu kamarnya terbuka menampilkan wanita paruh baya yang tersenyum menatapnya. "Sudah siap sayang?" Tanya mama Vira menghampiri Nayla.
Nayla mengangguk antusias. "Sudah mah. Kita berangkat sekarang kan?" Tanyanya yang di balas anggukan dan senyum lembut.
Mereka berlalu keluar dari kamar Nayla. Menuruni tangga menuju ruang keluarga yang dimana seluruh keluarganya sudah berkumpul disana menunggunya.
"Ayo, kita berangkat sekarang. Ke cafe kak Lisa dulu ya pah, kata Kak Lisa nama cafenya starlight di jalan mawar," ujar Nayla dengan wajah bahagianya yang sangat kentara, membuat seluruh keluarganya tersenyum hangat.
Mereka mengangguk dan menuju ke mobil. 3 mobil itu melaju pergi. Satu mobil diisi para orang tua, mobil kedua diisi oleh Abang sepupu Nayla, dan mobil ketiga diisi oleh Nayla dan ketiga abangnya.
Dua puluh menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di cafe starlight yang terlihat baru saja buka. Nayla dengan semangat empat lima memasuki cafe itu yang diikuti oleh seluruh keluarganya.
Para karyawan cafe terkejut dengan badan bergetar takut melihat keluarga yang terkenal kejam dan misterius itu memasuki cafe.
"Kakak, bang Satria, dimana ya?" Tanya Nayla pada salah satu karyawan disana.
"Pak Satria disana dek," ucap karyawan wanita itu sembari menunjuk seseorang yang duduk di salah satu bangku cafe. Nayla mengikuti arah tunjuk karyawan tersebut. Terlihat seorang pemuda duduk sembari merenung dengan penampilan yang kurang baik.
Nayla terpaku menatap Satria. Ada apa dengannya? Nayla mengenal satria karena dia lumayan sering mengunjungi panti. Nayla juga tidak langsung ke panti karena dia paham kebakaran itu pasti menghanguskan seluruh panti. Tapi dia yakin, bunda dan adik adiknya pasti selamat.
"Pak Satria memang seperti itu beberapa hari ini dek. Dia seperti banyak pikiran," jelas karyawan itu melihat Nayla yang menatap Satria bingung.
Perasaan Nayla mulai tidak enak.
"Sayang, ada apa?" Tanya mami Ani yang melihat raut wajah Nayla yang berubah gelisah. Nayla hanya menggeleng sembari tersenyum.
Dia mulai berjalan mendekati satria diikuti oleh seluruh keluarganya. "Abang Satria!" Panggil Nayla antusias.
Satria yang tadi sibuk dengan pikirannya tersentak kaget saat suara seseorang yang begitu di kenalnya memanggil. Dia mengalihkan tatapannya. Satria terkejut dan mematung, Nayla ada di hadapannya? Bagaimana mungkin? Pikirnya.
Satria menatap gadis kecil yang tersenyum dihadapannya lekat. Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan dia. Air matanya luruh melihat Nayla. Gadis kecil ini masih hidup?
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN!
Fantasy[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] MURNI KARANGAN SENDIRI 💗 Transmigrasi jiwa? bukankah itu konyol apalagi berpindah jiwa ke dalam novel yang didalamnya diisi para manusia kulkas? Rasanya Sila ingin menangis saja. Bukan sebagai protagonis ataupun antagonis...