Hai! Jangan lupa komen di setiap part ya:)
Tandai typo, ok thanks!
Happy Reading!
______________________Suasana mendadak hening mendengar tamparan yang begitu keras. Lisa menatap Shena nyalang. Dia sungguh emosi sekarang.
"Lo apa apaan hah?!" Sentak Iren mendorong Lisa hingga mundur beberapa langkah.
"Temen lo yang apa apaan. Lisa dari tadi ngga ada nyari masalah sama dia, tapi temen lo itu mulutnya ngga bisa di kontrol!" Sarkas Rose menatap Iren tajam yang di balas tatapan tak kalah tajam oleh Iren.
"Tapi ngga harus temen lo itu main tangan" Ucap Darel yang tentu saja berada di pihak Iren.
"Gue ngga akan main tangan kalo temen kalian itu bisa diam. Lo tau? Gue gapernah nyari masalah sama dia tapi dia? Cih, gue ngga tau dia ada dendam apa sama gue sampe sampe selalu cari gara gara sama gue" Lisa menatap Darel dingin.
"Hiks.. K-kamu kasar banget Lisa hiks" Ucap Shena menangis di pelukan Iren
"Gue ngga akan kasar kalo lo bisa diem dan gausah ngoceh tentang hidup gue. Lo ngga tau apa apa tentang gue jadi jangan berlagak sok paling tau" Ujar Lisa menatap Shena tajam.
"Hiks...T-tapi aku cuman bilang orangtua kamu kaya atau kamu ngga dianggap sama orang tua kamu?"
"GUE BILANG GAUSAH SOK TAU TENTANG HIDUP GUE APALAGI SAMPAI BAWA BAWA ORANG TUA SHENA!!" Bentak Lisa penuh amarah.
Para siswa siswi yang melihat itu terkejut, pasalnya baru kali ini mereka melihat Lisa yang semarah itu. Para sahabat Lisa juga sama terkejutnya melihat kemarahan Lisa, sedangkan Ayra sudah memeluk Kenan erat akibat takut dengan kemarahan Lisa yang benar benar sudah memuncak.
"Santai dong, lo ngga harus bentak Nana kaya gitu" Ucap Iren yang sangat tidak suka jika temannya di usik.
"Hiks... Kamu kenapa sih? Kenapa kalo aku ngomong soal orang tua kamu harus semarah itu" Tanya Shena memberanikan diri mencari masalah padahal dia sudah takut melihat amarah Lisa.
Ck, sok berani sekali. Nanti di bogem nangis lagi.
"Lo siapa? Emang lo siapa sampe gue harus kasih tau tentang orang tua gue? Untungnya juga ngga ada buat gue kan? Jadi stop! Tutup mulut sampah lo yang ngga berguna itu!" Sarkas Lisa dengan tatapan yang sangat ingin membunuh Shena saat ini juga.
"Jaga ucapan lo Lisa. Dia ngomong baik baik sama lo tapi lo malah nampar dia. Gue ngga habis pikir sama kelakuan lo, lagipula apa salahnya? Dia cuman nanya doang kan?" Ucap Iren datar menatap Lisa dingin
"Diam Iren. Lo ngga tau apa apa." Jennie membuka suara setelah terdiam cukup lama
Sedangkan yang lain hanya menyaksikan tapi juga mewanti wanti jika pertengkaran ini sudah melewati batas maka mereka akan melerai. Lagipula ini bukan saatnya mereka untuk ikut campur.
"Cih, atau mungkin lo ngga punya orang tua" Iren berdecih membuat Lisa mengepalkan tangannya erat apalagi mendengar ucapan Iren barusan.
"Jaga ucapan lo Iren. Jangan pernah mau tau ataupun sok tau tentang hidup orang lain!" Tekan Soya menatap Iren tajam.
Lisa berusaha mengontrol emosinya dia tidak ingin kelepasan membuat Iren dan Shena babak belur.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN!
Fantasy[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] MURNI KARANGAN SENDIRI 💗 Transmigrasi jiwa? bukankah itu konyol apalagi berpindah jiwa ke dalam novel yang didalamnya diisi para manusia kulkas? Rasanya Sila ingin menangis saja. Bukan sebagai protagonis ataupun antagonis...