Happy Reading!"Gimana enak?"
"Hu'um enak. Kak Lisa jago banget bikinnya" ucap riang seorang anak kecil bernama Nayla atau sering dipanggil Nala.
Lisa terkekeh kecil dan membersihkan remahan roti yang ada di mulut dan wajah gadis kecil itu. "Maafin kak Lisa ya yang nggak tepat janji sama kamu" ucap Lisa menatap Nayla.
Nayla mengangguk dan tersenyum. Meski tatapannya kosong, namun senyumnya begitu manis. "Enggak apa apa, Nala tahu kak Lisa pasti sibuk" ucapnya serius seolah memahami posisi Lisa.
Raut wajah seriusnya terlihat menggemaskan, Lisa memeluk erat Nayla dan dibalas tak kalah erat. "Kak Lisa punya jepitan rambut buat kamu" ucap Lisa sembari melepaskan pelukan mereka.
Nayla tersenyum sumringah, terlihat dia sangat senang. "Bentuknya bunga, warnanya ungu putih, kakak harap kamu suka" lanjutnya.
Nayla mengangguk. "Apapun itu Nala pasti suka kak" ucap Nala riang. Lisa tersenyum dan memakaikan jepit rambut itu pada sisi kiri rambut Nayla. Itu terlihat menggemaskan.
"Cantik" ucap Lisa membuat Nayla merona malu. Lisa tertawa lepas melihat wajah Nayla yang merona. Mendengar Lisa tertawa, Nayla mencebikkan bibirnya kesal akibat di tertawai oleh Lisa.
"Hahaha udah jangan ngambek. Sekarang ayo pulang, nanti bunda nyariin lagian udah sore juga. Ayo Nala" ucap Lisa sembari menarik lembut tangan Nayla.
Sore yang indah bersama adik kesayangannya yang sangat berharga baginya.
o00o
Seminggu sudah Lisa menghindar dari para tokoh utama dan Rose. Sebenarnya dia tidak ingin menghindari Rose, hanya saja saat ini dia ingin memperbaiki segalanya.
Seperti sekarang, dia sedang ada di ruang latihan untuk melatih kemampuan dancenya. Lagipula, tiga hari lagi akan ada perlombaan dance internasional yang di adakan di Amerika, jika kemarin di Korea maka tiga hari lagi akan diadakan di Amerika.
Lisa seminggu ini juga selalu berlatih keras sehingga waktu makan dan istirahat nya tidak teratur. Wajahnya juga terlihat lelah dan pucat membuat para junior ataupun anggota seangkatan ekskulnya menatap dirinya khawatir.
"Kak Lisa. Udah ya istirahat dulu, nanti kak Lisa bisa sakit kalau di paksain" ucap Dea salah satu juniornya.
Lisa hanya mengangguk, memang dia sudah lelah. "Gue ke kantin dulu" ucapnya pelan dan diangguki oleh yang lain.
Sekarang adalah waktu jam istirahat. Sebelum kekantin, Lisa mengganti pakaian latihannya menjadi seragam, dia juga membersihkan diri terlebih dulu di toilet akibat keringat.
Lisa berjalan menuju kantin dengan aura yang sama seperti pertama kali Lisa berubah. Tidak ada lagi keceriaan yang ada pada dirinya, Lisa yang suka membuat kehebohan kini berganti dengan Lisa yang sedingin es.
Memasuki area kantin, Lisa mendapati bangku kosong pojok yang bersebelahan dengan meja Aslan dkk tak lupa Kenan dkk juga ada disana. Bahkan Rose juga bergabung dengan mereka sembari bersenda gurau, Lisa tidak peduli memang dia yang salah karena menghindar. Dia menghindar juga karena ada alasannya, dia tidak ingin Rose bermusuhan dengan sahabat yang lebih lama dia kenal dibanding Lisa yang bisa dikatakan orang baru walaupun mereka sudah bersama selama tiga tahun lamanya. Dan pada akhirnya mereka tidak bersama Lisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN!
Fantasy[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] MURNI KARANGAN SENDIRI 💗 Transmigrasi jiwa? bukankah itu konyol apalagi berpindah jiwa ke dalam novel yang didalamnya diisi para manusia kulkas? Rasanya Sila ingin menangis saja. Bukan sebagai protagonis ataupun antagonis...