"Thanks mbak," kata Raesham mengacungkan kertas yang sudah ditulis nomer ponsel resepsionis itu pada perempuan yang kini menatap Raesham dan Kala dengan tatapan sinis.
Raesham menghampiri Kala yang masih mematung.
Dan tanpa berkata apa-apa Raesham langsung merebut obat dari Kala lalu meminumnya. Lalu ia kembali memberikan botol tumbler milik Kala itu lalu menarik tangan Kala.
"Yok katanya mau ke Malioboro?"
Sepanjang jalan, Kala hanya diam menatapi botol tumblernya begitu pula dengan Raesham yang hanya diam menatap jalanan.
"Mau balapan jalan jongkok sampai Malioboro?" tanya Raesham untuk memecah kesunyian.
Kala menggelengkan kepalanya.
"Kalau balapan kayang sampai Malioboro?"
Kala lagi-lagi menggelengkan kepalanya.
Raesham lalu memegang secuil jaket jeans Kala agar menahan Kala berjalan. Berhasil. Kala menoleh kearahnya.
"Marah sama aku Kal?"
"Eh?"
Kala menggelengkan kepalanya. "Bukan Rae bukan gitu, cuma takutnya si mbak nya jadi marah sama aku gara-gara kata-kata bohong kamu tadi," jawab Kala.
"Ya terus mau pindah Hotel?"
"Ya jangan lah, nggak enak sama yang lain," sanggah Kala.
Raesham menganggukkan kepala lalu kembali berjalan bersama Kala. Namun beberapa saat kemudian Raesham menghentikan langkahnya.
"Atau pindah kota aja?"
Kala mendesahkan napasnya keras.
"RAESHAM IH! JANGAN ANEH-ANEH!"
***
Raesham dan Kala sudah mulai memasuki hiruk pikuknya Malioboro malam itu. Dan karena malam itu Malioboro terlalu ramai, Raesham kehilangan sahabatnya satu itu. Raesham mulai panik mencari Kala kesana kemari karena takut sahabatnya itu tidak tau arah.
Raesham ingin menghubungi Kala tapi bodohnya ia tidak membawa ponselnya. Ia merasa menyesal karena pergi tanpa ponselnya. Jika ia pulang dulu ke Hotel itu akan terlalu lama.
Dan tubuh Kala yang kecil semakin membuatnya sulit untuk mencarinya.
"Esam? Kamu jadi kesini? Katanya tadi nggak mau ikut?"
Raesham menoleh dan ternyata Sadewa bersama Abian ada di belakangnya.
Raesham tengah mengatur napasnya yang ngos-ngosan karena kesana kemari mencari Kala.
"Lagi cari siapa?" tanya Abian.
Raesham mengangkat tangannya mencoba menahan kedua sahabatnya itu kembali bertanya. Raesham masih mencoba mengatur napasnya agar kembali bernapas normal.
"Liat Kala?" tanya Raesham.
"Noh," jawab Sadewa sambil menunjuk kearah kerumunan pertunjukkan musik jalanan.
"Kala lagi joget sama Kafka sama Orion," tambah Abian.
Raesham lalu berjalan pelan-pelan dan mulai menyelusup ke dalam kerumunan. Sadewa dan Abian benar. Kala tengah joget bersama si penyanyi laki-laki di temani Kafka dan Orion yang sibuk joget berdua.
Penyanyi laki-laki itu terlihat terus mendekati Kala. Kala yang masih menikmati musik itu terlihat mencoba menghindar tapi terus saja penyanyi itu berusaha memegang tangan Kala.
Karena tidak dapat menahan emosi, Raesham lalu berjalan maju dan menengahi laki-laki itu dengan Kala. Tangan yang diulurkan laki-laki itu kini disambut Raesham. Namun Raesham membuat itu terlihat seolah tangannyalah yang di pegang duluan oleh si penyanyi jalanan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/291172615-288-k569641.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Belofte
Teen FictionBelofte itu janji. Kita mungkin janji untuk tidak saling jatuh cinta, tapi kalau Tuhan janjinya ngasih kamu untuk aku gimana? _Jungri Lokal Version_