Chapter 8

476 107 31
                                    

"Tertarik itu belum tentu suka. Tapi kalau suka itu sudah pasti berawal dari rasa tertarik," kata Kala membuat teori sendiri.

"Terus gimana dong Kal? Kata kamu si Deon suka sama aku atau cuma tertarik aja?" tanya Diasta frustasi.

"Cuma tertarik aja sih kata aku mah." Anin memberikan pendapatnya.

"Kata aku juga gitu sih," Reina ikut memberi pendapatnya.

"Aku idem," Ghina pun ikut memberi pendapatnya.

Semua kemudian melirik pada Oliv.
Oliv langsung geleng-geleng kepala. "Aku nggak tau, aku bingung," jawab Oliv.

Jdugh!

Tanpa mereka antisipasi bola basket itu mengenai kepala Kala. Mereka saat ini tengah ada pelajaran olahraga dan memilih diam di pinggir lapangan untuk istirahat.

"KALA KAMU NGGAK APA-APA?" tanya sahabat-sahabat Kala itu terkejut.

Dan muncullah si pelaku. Siapa lagi kalau bukan Raesham.

"Eh sorry Kal nggak sengaja," kata Raesham yang kemudian mengambil bolanya lalu menahan tawa saat melewati Kala.

Ia kembali bermain basket di lapangan.

"Si Esam jahilnya makin menjadi sejak kejadian Kala permaluin Esam di Kantin," gumam Anin.

"Ya wajar sih," gumam Oliv membuat mereka melirik pada Oliv. Oliv lalu mengedip-kedipkan matanya. "Ya wajar kan kalau dibikin malu kita pasti kesel?"

"Tapi kamu udah jadi minta maaf Kal?" tanya Ghina.

Kala menggelengkan kepalanya. "Belum, udah coba tapi boro-boro. Dia malah ngerjain aku terus!"

"Nah, nah Kal si Esam sendirian keluar lapangan. Kejar sana siapa tau ada kesempatan buat minta maaf," saran Reina sambil menunjuk Raesham yang membawa tas nya keluar lapangan.

Kala mau tidak mau berlari mencoba menyusul Raesham.

Raesham sudah terkejar oleh Kala. Dan Kala terus mengikuti Raesham sampai tidak menyadari masuk ke ruangan yang salah.

"Aaaaaaaaa!"

Bisa-bisanya Kala tidak menyadari kalau ia sudah mengikuti Raesham sampai ke toilet pria.

Kalau kejadian seperti ini ada di acara tv Kala sudah pasti tertawa terbahak-bahak. Tapi karena Kala yang mengalami kejadian ini sendiri, yang Kala rasakan hanyalah malu. Kala pun segera keluar dan menunggu Raesham di luar toilet.

***

"Lagi ngapain dih?"

Kala mendongak menatap Raesham yang baru keluar dari kamar mandi dan kini sibuk memainkan sabuknya.

Ganteng.

"Kal? Oyy?"

"Eh... Lagi nungguin kamu," sahut Kala membuat Raesham mengernyitkan keningnya.

"Ngapain?"

Kala mematung. Entah dari mana ia harus memulai pembicaraannya.

"Mau... mau..."

"Mau apaan?"

Kala kesal sendiri karena Raesham memotong kata-katanya.

"Aku mau minta maaf!" kata Kala akhirnya to the point dan langsung menutup matanya. Ia tidak ingin melihat wajah Raesham menertawakannya.

"Minta maaf untuk?"

"Untuk hal yang aku perbuat," gumam Kala yang masih menutup matanya tidak mau memandang wajah Raesham.

BelofteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang