Chapter 28

646 80 11
                                    

"Rae are you okay?"

Walaupun Raesham belum mengatakan apapun tapi Kala sudah mengerti dengan penjelasan yang akan Raesham katakan. Pantas saja Raesham meminta Kala untuk memilihkan sebuket bunga kesukaan Kala untuk mereka berikan pada orang yang akan mereka temui hari ini.

Raesham tersenyum lirih dan mengangguk, Kala langsung mengelus lengan kekasihnya yang tengah di gandengnya itu.

Mereka kemudian melanjutkan langkahnya lagi menuju sebuah makam diantara ribuan makam yang ada di tempat itu.

"Hai ma, sesuai janji Raesham waktu itu, sekarang Raesham bawa Kala buat ketemu sama mama."

Kala langsung menaruh bunga yang dibawanya ke atas makam mamanya Raesham.

"Halo tante, saya Akala Drisana, tante boleh manggil saya Kala biar akrab. Saya orang yang naksir berat sama anak tante tapi jangan bilangin anak tante ya soalnya dia suka besar kepala kalau tau," kata Kala sambil tersenyum saat bercerita di depan makam mamanya Raesham.

"Bohong ma, Raesham yang lebih naksir sama dia," goda Raesham membuat wajah Kala langsung memerah.

Raesham kemudian berjongkok sambil mengelus nisan mamanya.

"Mama nggak usah khawatir ya... Raesham sekarang udah ada Kala yang buat Raesham terus mau jadi orang yang lebih baik lagi. Raesham udah nggak mau jadi anak nakal yang bikin mama pusing kaya waktu Raesham smp dulu. Raesham coba bahagia disini sambil nggak lupa buat doain mama biar mama juga bahagia disana ya."

Kala kemudian ikut berjongkok di samping Raesham. Raesham lalu melirik wajah Kala yang menatap nisan mamanya itu.

"Mamanya Raesham nggak usah khawatir, nanti kalau Rae nakal Kala cubit Raesham biar dia nggak berani nakal lagi ya... Thank you for giving birth to this strong child... Thank you for being his beloved woman..."

Raesham tersenyum mendengar kata-kata Kala.

***

"Maafin aku ya Rae?"

Raesham lalu menyeka air mata yang mulai membasahi pipi Kala dengan jari-jarinya sambil tersenyum.

"Kok Kala nangis sih? Mana tadi yang dengan percaya diri bilang sama mama katanya mau cubit Raesham kalau nakal?"

"Ya maafin Kala, tadi Kala juga udah nahan-nahan buat nggak nangis di depan mama Rae tapi pas disini malah nggak bisa nahan nangis karena Kala ngerasa jahat banget sama Rae... Kala udah mikir-mikir yang jelek soal Rae taunya selama di sana Rae hidupnya berat banget. Kalau aja Kala tau Rae hilang buat jagain mama Rae Kala nggak akan benci sama Rae..."

Raesham langsung memeluk Kala yang suaranya semakin bergetar karena menangis setelah Raesham menceritakan alasan kebenarannya soal dia hilang dari kehidupan Kala waktu itu.

Raesham mengelus punggung Kala yang masih menangis di pelukannya.

"Maafin Rae juga ya Kala... Rae yang bikin Kala mikir yang aneh-aneh."

Kala menggelengkan kepalanya. "No... Rae nggak salah..."

Kala yang membenamkan wajahnya di dada Raesham kini mendongak untuk menatap Raesham.

"Kalau Kala jadi Rae juga Kala nggak akan mikir yang lain-lain. Hidup Kala udah keburu hancur dengan keadaan mama jadi Kala juga nggak akan bisa jelasin ke orang-orang apa yang lagi Kala alamin."

Kala lalu menyentuh pipi Raesham dengan kedua tangannya. Kala menatap Raesham dengan mata yang masih mengalirkan air matanya.

"I can feel pain like that and I'm sorry you went through it all."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BelofteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang