"Kenapa kamu duduk disini sih?"
"Ya kan aku memang janjian duduk sebelah si Dewa," sahut Raesham santai.
Ya Raesham tidak salah juga sih. Kala memang duduk di bangku belakang bersama keempat laki-laki itu. Kala paling ujung, kemudian Raesham, lalu Sadewa, setelah itu Orion, dan Segara dekat pintu masuk bus.
"Ya kenapa harus kamu yang duduk disini sih?" Kala terus protes.
"Ya kamu maunya dimana? Ditengah antara Dewa sama Orion?" tanya Raesham lagi.
"Ya nggak gitu..."
"Ya terus? Lagian aku juga nggak bau badan Kal..."
Bukan masalah bau badan. Raesham wangi dan tidak bau badan sama sekali. Tapi hati Kala bagaimana? Belum lagi hatinya Oliv yang harus Kala jaga juga bagaimana?
"Dew tukeran tempat duduk yok?" tawar Raesham pada Sadewa yang tengah asik mengobrol dengan Orion.
"Boleh sih," sahut Sadewa.
Tapi jujur saja Kala tidak tega merusak kesenangan mereka. Dan akhirnya Kala menarik secuil jaket Raesham. Raesham lalu menoleh pada Kala.
"Apa lagi?"
"Kamu disini aja Rae..." sahut Kala berubah pikiran karena tidak enak.
"Lah?"
"Jadi nggak nih?" tanya Sadewa bingung.
"Nggak jadi katanya, kamu bau badan soalnya," kata Raesham sambil terkekeh.
"Ya wajar sih aku belum mandi," sahut Sadewa tidak tahu malu sambil terkekeh padahal Raesham hanya asal bicara.
Setelah berdoa bersama, bus yang mereka tumpangi pun maju. Dan setelah sekian lama akhirnya Raesham membuka beanie hat merah muda yang menempel di kepalanya terus itu.
"Ini thanks," kata Raesham sambil memberikan topi itu pada pemilik aslinya.
Kala mengambilnya tanpa berkata apa-apa dan memakainya. Raesham hanya tersenyum.
"Apa senyum-senyum?" gumam Kala sinis.
"Dih biarin aja terserah aku lah mau senyum mau nangis juga," sahut Raesham tidak mau kalah.
"Berantem mulu nih pengantin baru," cibir Sadewa pada Kala dan Raesham.
"Biasa nih mau malem pertama si istri deg-degan," sahut Raesham membuat Kala kesal.
"Tenang Kal, nanti aing ajarin gaya-gayanya," tambah Orion.
"Gaya apaan sih? Kalian kalau ngomong suka pada kemana aja!" sahut Kala kesal.
Bukannya minta maaf mereka langsung terkekeh bersama.
"Gaya buat naklukin si Raesham biar nggak jahil terus sama kamu lah. Emangnya kamu mikirnya gaya apa?" Kata Orion menggoda Kala dan berhasil membuat Kala terdiam malu.
***
Ini kali kedua Kala ada di tempat ini. Kala sudah pernah ke tempat ini bersama Raesham, Sadewa dan Orion waktu itu. Ini Villa milik keluarga Raesham.
"Kal?"
"Ya?" Kala menoleh pada Oliv.
"Aku tadi iri tau sama kamu bisa duduk sebelahan sama Esam," gumam Oliv setengah berbisik agar yang lain tidak mendengarnya.
"Eh? Tadi nggak sengaja Liv. Kalau kamu mau nanti pas pulang kita bisa tukeran tempat duduk," kata Kala semangat.
"Boleh?" tanya Oliv dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belofte
Teen FictionBelofte itu janji. Kita mungkin janji untuk tidak saling jatuh cinta, tapi kalau Tuhan janjinya ngasih kamu untuk aku gimana? _Jungri Lokal Version_