Chapter 21

546 102 34
                                    

"Kal?"

"Ya?"

"Urwelcome?"

"Hah?"

"Tukang keong ya kamu," ledek Raesham sambil terkekeh.

"Apa sih?"

"Makasihnya mana?" tanya Raesham pada Kala yang terpaksa masih nongol dari luar jendela mobilnya.

"Oh iya, makasih ya!"

"Traktiran dong bayarannya," goda Raesham.

"Dih pamrih!"

"Ya biarin sama Kala mah harus pamrih," goda Raesham lagi.

"Yaudah nanti kamu chat aja tempatnya ya," kata Kala lagi karena buru-buru.

"Noted!"

Kala mengangguk dan sempat akan masuk ke Kampus tapi Raesham memanggilnya lagi.

"Kal!"

Bodohnya Kala kembali muncul di jendela Raesham lagi. "Apa lagi?"

"Good luck ya presentasinya!"

Raesham lalu menutup kaca jendelanya sementara Kala terpaku di tempatnya berdiri. Bisa-bisanya dia mematung karena ucapan semangat Raesham. Namun tidak butuh waktu lama Kala menyadarkan dirinya ada hal yang penting yang harus ia lakukan. Ia pun segera berlari menuju kelasnya. Beruntung dosennya belum datang.

"Kalaaaa akhirnya datang juga!" kata Reina cemas.

"Sorry banget aku kira kemarin hari sabtu," sahut Kala jujur.

Reina geleng-geleng kepala. "Bisa-bisanya kamu sampai lupa hari," gumamnya yang kemudian teringat sesuatu. "Eh iya tadi abang ojolnya kamu ajak ngebut pasti ya Kal?"

"Eh? Aku-aku nggak berangkat sama ojol," sahut Kala sambil sibuk menyiapkan laptopnya.

"Loh terus sama siapa kok bisa cepet?"

"Raesham," sahut Kala yang kini sibuk mengecek materi presentasinya karena semalam tidak sempat mengeceknya.

"Kal?"

"Hmm?"

"Kamu sama Raesham udah-"

"Udah apa? Udahlah aja yok kita fokus presentasi dulu ya?" ajak Kala dan Reina hanya bisa mengangguk.

***

Sejak mengetahui Kala diantar oleh Raesham, Reina terus saja memandangi Kala.

"Rein aku tau aku cantik tapi nggak usah dipandangin terus," kata Kala percaya diri dan berhasil mendapat sebuah jitakan dari Sadewa.

"Dih Dewa nggak sopan main jitak-jitak," kata Kala pada laki-laki yang baru muncul bersama Abian.

"Ya kapan lagi jitakin Kala, udah ada Esam mah bakal susah jitakin kamu," kata Sadewa dan berhasil membuat Reina semakin menyipitkan matanya ke Kala begitu mendengar nama Raesham disebut Sadewa.

"Lah yang lain kemana?" tanya Kala mengalihkan perhatian Reina.

"Masih sibuk sama kelas masing-masing," sahut Abian datar.

Kala menganggukkan kepala.

Dan tamu tak diundang pun muncul.
Dia duduk di samping Kala. Sahabat-sahabat Kala itu menatap bingung laki-laki yang duduk di samping Kala. Jujur saja Kala risih dibuatnya.

"Mana pacar kamu yang bikin kamu keluar dari BEM hah? Yang bikin kamu jadi sibuk dan nggak mau bantu tugas-tugasku?" Cibir Mahen.

"Mahen, kamu ketua BEM nggak malu apa? Bisanya cuma pencitraan doang dan gangguin anggota yang udah keluar?" cibir Sadewa.

BelofteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang