Masih terbilang pagi, tetapi liara sudah kebirit kesana-kemari membuat kue ucapan selamat atas kelulusan untuk Juna dan Riki. Ia sudah menyiapkan alat dan bahannya sebelum subuh tiba, untuk pertama kalinya, ingat ini pertama kalinya ia membuat kue.
Liara nekat membuatnya, jika jadi ya Alhamdulillah jika tidak jadi ya syukuri lah. Ia melihat alat dan bahannya di sebuah video YouTube, angan-angannya sangat kuat.
"Ok, calm down. Gue bisa buatin susu sama masak bubur buat David masak gini ngga bisa, cih"
Liara menggulung lengan kaosnya, hingga terakhir mencepol rambutnya agar tidak menganggu. Ia menarik nafas dalam-dalam, dan menghembusnya perlahan.
"Tadi apa ya? Pisahin kuning telor sama putih nya kayaknya"
Tangannya mengambil dua baskom, lalu di ambillah satu butir telur yang sudah ia siapkan. Dengan ragu ia membenturkan cangkang telur itu di pinggiran baskom.
Crak!
Matanya melotot tajam, "ih gimana sih! Kok malah pecah semua anjir" runtuk nya melihat satu butir telur nya sudah terbuyar di telapak tangannya dan meja.
"Okok replay, kali ini mecahin cangkang telor nya pake cara gue aja"
Liara kembali mengambil satu butir telur, ia mengetuk cangkang telur itu menggunakan sendok seperti biasanya. Senyum devil nya terukir, "nah kan bisa, tapi kalo gue bisa mecahin cangkang telor nya kayak di video itu mungkin keren banget ngga sih. Ck ck ck, sayang banget".
Langkah selanjutnya ia memisahkan putih telur dan kuning telur, dengan mengoper kuning telur dari cangkang ke cangkang pasangannya, senyum nya mengembang kala ia berhasil.
"Nice!!!"
"Okok good job for my first trial, ahaha letcu go again!"
Ia melakukan nya lagi, sampai sudah benar-benar
Berkecukupan. Tapi naas, di telur kedua ada masalah yang datang."Lah! Lah! Kok headshot njir! Ah payah!!!"
Liara mendengkus kesal melihat baskom yang berisi putih telur ternodai oleh kuning telur yang percah buyar, ada rasa pundung menyelimuti hati nya.
"Ok, demi Juna sama Riki" fokusnya kembali, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk bisa!
Gadis itu benar-benar berjuang untuk memisahkan gumpalan satu cangkang itu, ia juga menyesali dirinya yang hanya bisa masak alakadarnya, masakkan paling enak yang bisa ia buat hanya mie instan, itupun bagi dirinya sendiri.
Biarlah dapurnya seperti kapal pecah, yang penting waktu tengah hari nanti kue nya sudah jadi.
"Ahay bisa!!"
Sekarang liara sudah selesai dengan telur, ia mengingat langkah selanjutnya, "mixer putih telur nya Sampek kayak busa".
Liara mulai lagi dengan kegiatannya, kali ini yang di uji adalah kesabaran, karena menunggu putih telur itu mengembang layaknya busa lumayan memakan waktu lama.
"Sabar, ok sabar ini ujian"
Tangannya bergerak memutari area baskom, guna mencampur rata putih telur itu.
"Ok harus bisa, kalo orang lain di percobaan pertama gagal, gue ngga boleh gagal pokoknya"
_______
"Lo buat kue?? Serius??"
"Iya njir, udah selese ini. ntar ajak Juna sama Riki ke rumah ya. Kita buat kejutan untuk kelulusan mereka, ahaha bahagianya gue bisa buat kue sendiri!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION|ENHYPEN[✓]
Teen Fiction[#]Living isn't fucking easy- Start=9 Oktober 2021 Finish=11Desember 2021 Cover by @pinterest