12. Dukun Or Dad

9.5K 1.3K 163
                                    

"B di tambah A sama dengan Ba, B di tambah Y sama dengan By. Jadinya BABI!"

Alka yang sedang meminum segelas kopi itu langsung tersedak begitu saja saat mendengar teriakan dengan kata 'babi'. Sontak kepalanya langsung mendongak menatap Caslo yang tengah belajar bahasa Inggris di atas karpet bersama Jordan.

Ternyata bukan hanya ia saja yang terkejut, tetapi juga Ayahnya--Aslan pun turut terkejut. Kini kedua pria itu menatap ke arah Caslo yang melanjutkan bacaannya, sedangkan sang tutor--Jordan masih cengo di tempatnya.

"B di tambah I di tambah G, Big sama dengan BABI!"

Sekali lagi teriakan itu terdengar, hanya satu kata meski yang di ucapkan satu kalimat. Selalu bagian terakhir yang Caslo teriaki. Membuat Aslan kini sudah melotot garang, berbeda dengan Jordan yang tambah cengo di tempatnya.

"A-adik, Big itu besar bukan babi." Ujar Jordan dengan nada terbata, masih teramat kaget dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Tapi aku maunya babi, boleh gak di ubah?" Tanyanya polos, mengerjap kan mata pertanda tengah menanti jawaban.

"Tidak boleh sayang, nanti kamu berbeda sendiri." Sahut Clarissa yang baru saja kembali dari dapur. Wanita itu membawa sebuah nampan berisi cemilan untuk sang anak.

Di belakangnya diikuti Kyle yang juga membawa nampan berisi cemilan dan beberapa gelas teh. Menggeleng pelan akan pertanyaan selintas yang terdengar ke telinganya tadi.

Caslo membanting buku yang bergambar animasi tersebut, "gak laik kalo gitu. Gak mau belajar bahasa Inggris lagi pokoknya!" Ujarnya sebal.

"Lho? Kenapa seperti itu?" Tanya Kyle, gemas sendiri dengan Caslo yang merajuk karena hukum buatannya tidak di ikuti.

Caslo menggeleng pelan," gak penting, lagian bentar lagi juga aku bakalan pulang ketemu Abang kok. Jadi gak perlu susah belajar bahasa Inggris." Jawabnya lancar tanpa tahu bahwa perkataannya mampu membuat raut wajah Clarissa berubah seketika.

"Bagaimana jika hasil test nanti mengatakan bahwa kamu adalah bagian dari keluarga ini?" Celetuk Jordan tiba-tiba. Ia selalu tidak suka topik seperti ini. Caslo terdiam.

"Abang Andi sama Aris juga keluarga aku." Jawabnya pelan. Seperti biasa tanpa sopan memanggil Aris dengan namanya saja.

"Jangan tinggalkan Mommy lagi ..." Lirihan pelan dari Clarissa itu membuat Caslo terdiam cukup lama. Hingga akhirnya jeda lama yang di ambil itu terpecah saat seorang maid datang. Mengabarkan bahwa seseorang yang di tunggu kepulangannya telah tiba.

_____

Kening mulus itu kini berkerut bingung. Caslo yang memang notabennya orang asing tentu tidak tahu siapa orang yang di sambut keluarga Cravis tersebut. Ia hanya berdiam diri di belakang tubuh Jordan. Bingung ingin melakukan apa saat semua orang terlihat ceria.

Sebenarnya, Caslo lebih memilih main di halaman belakang saja di banding harus ikut menyambut orang tak di kenal. Namun Aslan dengan tiba-tiba menggendongnya dan membawa Caslo ke halaman depan.

Tidak berniat menopang tubuh sendiri, Caslo menyamankan posisinya pada gendongan Aslan sembari menatap jejeran mobil mewah yang kini mulai memasuki kawasan rumah mewah ini. Kisaran lima mobil berwarna senada mulai berhenti di lintas yang telah di sediakan.

Mata Caslo terus bergerak, mengikuti para pria berbaju hitam yang satu persatu keluar dari mobil. Di tatapnya mobil yang di tengah, mulai terbuka hingga menampilkan seorang pria berjas hitam dengan kacamata yang senada. Dari perawakannya terlihat sangat tegap dan penuh aura.

Tuan Cravis yang pertama menyambut pria tersebut, berpelukan layaknya sudah saling mengenal. Begitu juga Aslan yang mulai melangkah, mendekat kearah pria itu sebelum Caslo menahannya.

Golden EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang