Hai, update sekarang aja ya.
Di tempatku mendung, takut tilang terus WiFi mati. Takut gak bisa update terus di bilang PHP ^^_______
Cravis, sebuah keluarga yang memiliki rahasia besar. Dunia hanya tahu mereka keluarga pebisnis. Tanpa tahu rahasia di balik bisnis besar yang mereka lakukan. Banyak hal kotor, kekejaman serta hal yang sangat-sangat tidak manusiawi.
Kedok kerajaan bisnis hanya cover semata. Karena nyatanya, di dalam tidak terlihat seperti kelihatannya. Namun di balik hal yang bersangkutan dengan bisnis mereka, ada sebuah keunikan yang terjadi.
Semua keturunan keluarga Cravis memiliki mata merah. Tidak ada yang tahu selain anggota keluarga itu sendiri, mereka menyembunyikannya. Hal yang sangat mustahil, namun memang benar-benar terjadi di dunia.
Pupil mata mereka berwarna merah darah dalam keadaan normal, kemudian akan berkilat terang saat terluka. Seluruh anggota keluarga akan mengeluarkan darah dari matanya, saat salah satu dari mereka terluka.
Namun hal itu hanya berlaku pada mereka yang memiliki darah keturunan Cravis di tubuhnya. Sedangkan para menantu keluarga Cravis tidak termasuk. Mereka tetap memiliki warna mata normal seperti kebanyakan orang.
Tanda itu, yang membuat Tuan besar Cravis bingung saat ini. Ia sudah memastikan semua keluarganya tidak ada yang terluka, lantas mengapa darah bisa keluar dari mata ia dan keluarganya yang lain?
Tangan rentanya terangkat, mengusap darah yang menetes dari pelupuknya seperti air mata. Ia menerima tisu yang di berikan cucu tertuanya Alka. Menghela nafas pelan, sungguh pikirannya benar-benar merasa bingung.
"Kita tunda dulu?" Tanya Alka, pemuda itu juga tengah mengelap darah yang menetes di pelupuk. Kemudian menatap sejenak anak yang masih duduk dalam posisi terikat di hadapannya. Sang Kakek menggeleng pelan.
"Ini sudah waktunya, kita sudah terlalu banyak memberikan anak itu waktu." Ujarnya membuat Alka mengangguk mengerti. Pria itu kembali meraih cambuk yang tadi tergeletak di lantai. Di dekatinya anak itu, kemudian sekali lagi melayangkan cambuk.
Trash
Caslo--anak itu tidak menjerit kesakitan, hanya Isak tangis yang menjadi penanda bahwa saat ini ia tengah tersiksa. Tidak lagi mampu menggerakkan tubuhnya, Caslo terus menggumamkan nama Andi.
Trash
Nafasnya tercekat, seakan rasa sakit itu benar-benar mampu membuatnya mati. Ia membeku dengan tubuh lemas yang telah berpasrah pada takdir. Tidak lagi bisa mengumpat pada orang kejam yang membuatnya sangat tersiksa seperti ini.
Trash
Caslo terbatuk, darah ikut keluar dari mulutnya. Tubuhnya sudah mati rasa, membuat Caslo ingin segera mengakhiri penyiksaan yang membuat punggungnya berlumuran darah. Di tatapnya sejenak pria yang kini mencambuknya itu, matanya beralih menatap pria tua yang duduk di depan sana hingga mata keduanya bertemu.
Melihat pria di depannya kembali mengangkat cambuk, Caslo menutup matanya. Tidak lagi mampu membuka untuk menunjukan pesakitan yang kini ia rasakan. Hela nafasnya terdengar semakin melemah.
"Alka tunggu!" Pria tua itu berujar, Caslo mampu mendengarnya. Namun ia tidak mampu lagi membuka mata. Seluruh tubuhnya sakit.
Bisa ia dengar langkah kaki tergesa mendekat ke arahnya. Kepalanya terangkat kala sebuah tangan menahannya. Kemudian suara berat pria tua itu terdengar menyapa.
"Buka matamu." Sangat mutlak dan rasanya Caslo tidak mampu menolak. Dengan mengumpulkan kekuatannya yang tersisa, Caslo mencoba mengangkat kelopak matanya perlahan. Menatap tepat di manik tua yang kini terkejut melihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/281912544-288-k411171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Eye
ActionArcaslo, pemuda yang tidak sengaja menonton live pembantaian keluarga seorang model Barcelona harus merasakan takutnya menjadi saksi, sekaligus incaran selanjutnya. Sebuah rahasia yang hanya ia dan keluarga tirinya yang tahu. Saat tepat di mana ia m...