HAPPY READING!
don't forget to vote and comment.🦋
California, Amerika Serikat.
Di salah satu rumah sakit mewah California, terdapat seorang gadis yang kini tengah terbaring tak sadarkan diri. Sudah sepuluh hari dia dinyatakan koma, semua terjadi karena gangguan Borderline personality disorder yang ia alami.
Borderline personality disorder adalah gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. Kondisi ini ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang senantiasa berubah-ubah dan sulit dikontrol, serta perilaku yang impulsif.
Seseorang yang mengidap gangguan ini umumnya memiliki perasaan takut ditolak, cemas, marah, tidak berarti, dan takut ditinggalkan. Bahkan, cenderung menyakiti diri sendiri maupun orang lain.
Faktor penyebab terjadinya Borderline personality disorder ada tiga ; lingkungan, genetik dan kelainan otak.
Gadis yang terbaring itu mengalami gangguan mental karena kelainan otak serta beberapa masa lalu kelamnya.
Beberapa hari lalu ia kembali menyakiti diri sendiri karena ketakutan ditinggalkan yang amat besar. Seola Gracepa Vand—anak ketiga dari pasangan Violet dan Rude. Gadis berumur 20 tahun kerap disapa Seola, ia mengalami gangguan mental sejak tiga tahun yang lalu. Namun, berkat dukungan keluarga, sahabat serta sang kekasih ia bisa bertahan hidup.
Akan tetapi, ia kembali berulah dengan menyakiti diri sendiri. Saat itu sang kekasih sedang menghadiri acara pertemuan dengan beberapa rekan bisnis. Tentu saja Seola ikut untuk menemani. Setiba di sana Seola melihat banyak gadis cantik nan seksi menatap memuja pada kekasihnya. Apalagi ada beberapa yang secara terang-terangan melakukan pendekatan.
Dari sana Seola mulai berpikir negatif, ia takut. Takut ditinggalkan oleh kekasihnya. Rasa ketakutan yang amat besar membuat ia tidak bisa berpikir jernih, hingga memilih menyakiti diri sendiri.
Di ruangan inilah Seola sekarang. Sayatan pisau pada tangan kanan cukup dalam hingga menghabiskan banyak darah. Belum lagi luka memar di tubuhnya.
"Hei! Bangun, Sayang. Kita semua nungguin kamu, nggak akan ada yang pergi ninggalin kamu," ucap seorang wanita bernama Violet-orang tua Seola.
Gerakan pelan jari jemari yang kini sedang digenggam Violet, membuat ia terkejut. Ia mengerjap beberapa kali, sebelum akhirnya memanggil dokter. Tak lama dokter pun datang diikuti dua suster. Mereka langsung melakukan pengecekkan. Di saat itu juga Seola membuka mata.
Pandangan sendu ia edarkan ke seluruh penjuru ruangan. Bingung, satu kata yang mewakili ekspresinya saat ini.
"Puji Tuhan, Nona Seola mengalami peningkatan dengan amat drastis. Kondisinya sudah stabil, hanya perlu pemulihan saja. Setelah ini Nona Seola akan kami pindahkan ke ruang rawat inap," ucap Dokter Andrew.
Violet dan anak perempuannya-adik Seola-yang baru saja masuk pun tersenyum bahagia. Mereka mendekati brankar.
"Terima kasih banyak, Dokter," ucap Violet.
"Iya, Nyonya. Kalau begitu kami permisi." Dokter serta suster beranjak pergi meninggalkan keluarga yang kini sedang menangis bahagia.
"Akhirnya Kakak sadar juga. Lila mohon sama Kakak untuk nggak ngelakuin hal kayak gini lagi," ucap Lila-gadis berumur 18 tahun.
"Sayang, Mommy kangen banget sama kamu," ucap Violet.
Seola hanya diam, mulut terasa kelu untuk berbicara. Di dalam kepalanya terdapat banyak tanda tanya yang mungkin nanti bisa ia tanyakan.
Beberapa menit kemudian suster datang untuk memindahkan ke ruang rawat inap dengan fasilitas VVIP. Tentu saja, Keluarga Vand sangat terpandang di Amerika Serikat. Dengan anggota keluarga berjumlah enam orang-mommy, daddy, 2 anak laki-laki, dan 2 anak perempuan.
"M-minum," ucap Seola pelan.
Mengerti dengan ucapannya, secara cepat Lila mengambil segelas air putih yang berada di dekat brankar. Ia menyodorkan ke bibir Seola dengan hati-hati.
"Terima kasih," ucap Seola tersenyum kecil.
"Kak Seola, selama Kakak koma kita di sini nungguin," ucap Lila.
"Seola?" beo Seola heran.
"Iya, Seola. Nama Kakak 'kan Seola Gracepa Vand, masa lupa." Lila mengernyit heran, apa ada kemungkinan sang kakak mengalami amnesia?
"Bisa pinjam handphone kamu?" tanya Seola, ia perlu memastikan sendiri.
Lila menyodorkan benda pipih berwarna ungu, Seola menerima lalu mengarahkan ke wajahnya. Beberapa detik kemudian ia membelalak kaget. Kenapa wajahnya berubah?
Ia menampar kecil pipinya semakin tidak percaya. Melihat hal tersebut Lila mencoba menahan.
"Kak, kenapa? Jangan sakiti diri Kakak," ucap Lila panik.
"What the fuck! Kenapa muka gue begini? Ini bukan muka gue!" ujar Seola tidak terima.
🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Redoubtable [ON GOING]
ParanormalLanders University, salah satu kampus ternama di California, Amerika Serikat. Tentu saja di setiap kampus memiliki beberapa mahasiswa dan mahasiswi famous. Entah karena bakat, kenakalan, atau apa pun itu. Seperti Seola, mahasiswi yang sangat terkena...