1.1 [Flashback I]

3.8K 251 14
                                    

HAPPY READING!don't forget to vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
don't forget to vote and comment

🦋

TIGA tahun lalu.

Hari itu setelah pulang sekolah, Seola berencana untuk pergi ke toko buku. Kegemarannya dalam membaca membuat dia harus mengoleksi banyak sekali jenis novel. Dalam sehari Seola bisa menghabiskan 2-3 novel. Namun, di luar dari itu dia tetap menjadi gadis pintar kebanggaan sekolah.

Tidak perlu diragukan lagi, sosok gadis cantik keturunan keluarga Vand memang begitu mengagumkan. Bel pulang sekolah berbunyi pukul satu siang, dengan menyandang tas di kedua bahu Seola berjalan keluar kelas. Seola yang pada dasarnya adalah gadis ramah, tentu mempunyai banyak teman. Apalagi Seola salah satu most wanted girl.

Langkah santai, Seola berjalan menuju gerbang. Dia akan pergi ke toko buku dengan berjalan kaki karena jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah. Sebelumnya, dia sudah mengabari sopir pribadi buat menjemputnya sedikit lama.

Sampainya di depan gerbang Seola tidak sengaja bertemu Varland. Varland salah satu dari banyaknya laki-laki yang menyukai Seola. Namun, gadis itu tak kunjung membalas perasaannya.

“Hai,” sapa Varland ramah.

“Hai,” balas Seola.

“Lo mau ke mana?” tanya Varland.

“Mau ke toko buku beli novel,” jawab Seola tersenyum kecil.

“Gue temenin, ya.”

“Emm nggak usah deh,” ucap Seola seraya melanjutkan langkah.

Varland tidak putus asa, dia berjalan mengikuti, menyamakan langkah dengan Seola. “Ntar lo diculik kalau jalan sendirian.”

Seola tertawa sumbang, sejujurnya ada rasa tidak nyaman saat berdekatan dengan Varland. Laki-laki itu setiap hari selalu saja mendekati menggunakan berbagai cara. Padahal Seola sudah pernah bilang, bahwa dia tidak mau berpacaran dulu, dia juga tidak ada rasa pada Varland, jadi tidak bisa dipaksa.

Akibat tahu bagaimana sifat keras kepala Varland, mau tidak mau ya Seola hanya diam saja tidak mengatakan apa-apa lagi. Mereka pun berjalan beriringan menuju toko buku, sekitar 10 langkah lagi mereka akan sampai.

“Lo nyari novel apa?” tanya Varland ketika mereka sudah memasuki toko.

“Apa aja yang menurut gue menarik waktu gue baca blurbnya,” sahut Seola.

Ada sekitar 20 menit di toko buku, setelah dirasa cukup karena sudah menemukan empat novel, Seola pun membayar lalu berjalan keluar masih diikuti oleh Varland.

“Lo naik apa?” tanya Varland.

“Dijemput,” sahut Seola seraya mengotak-atik ponsel untuk menghubungi supir.

Redoubtable [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang