0.9 [Pertemuan tidak sengaja]

4.7K 392 9
                                    

HAPPY READINGdon't forget to vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
don't forget to vote and comment

🦋

MINGGU pagi ini Seola tidak hanya menghabiskan waktu untuk bersantai saja. Dia terlihat sibuk mengotak-atik laptop, meneliti setiap pesan yang masuk ke email. Kini, setelah berhasil memasuki situs Dark Moon Group dan mencuri data-data penting Seola dicari banyak orang, terutama pemilik perusahaan dunia gelap tersebut.

Seola hanya menuliskan dua hal dalam identitasnya, yaitu nama samaran Nevaeh Queen, dan email. Dengan sengaja Seola membiarkan orang-orang tahu emailnya, karena dia ingin melihat siapa saja yang akan datang untuk membeli data-data penting Dark Moon Group.

Sampai saat ini sudah ada sekitar 20 lebih orang menawarkan harga. Namun, menurut Seola belum ada yang benar-benar tepat.

“Terlalu murah, apa mereka lupa atau pura-pura lupa? Ini perusahaan Dark Moon Group, mempertaruhkan nyawa buat dapat data pentingnya. Kenapa cuma 20 M - 50 M sih? Itu gue minta sama Daddy Yankee juga pasti dikasih,” omel Seola.

Ting!

Satu notifikasi muncul, menampilkan pesan yang juga menawarkan harga. Seola membaca dengan teliti, tepat di jumlah harga matanya melotot kaget, senyum merekah terlihat jelas di bibirnya. 2,5 triliun, dia akan mendapatkan 2,5 triliun jikalau menjual data-data tersebut ke seseorang yang bernama Heolstor Devil.

“Gila! Berani banget ini orang beli segitu, udah ketebak sih pasti billionaire,” decak Seola kagum.

Seola tiba-tiba jadi teringat kejadian semalam, di mana dia dan Lander pergi makan siang. Sehabis makan Lander mengajaknya berjalan-jalan, katanya untuk memulihkan ingatan secara perlahan-lahan. Lander dan Seola mendatangi beberapa tempat, salah satunya adalah danau.

Danau tenang, indah, dan sejuk. Seola sangat menyukai tempat tersebut. Kata Lander, dulu mereka sering ke sini, guna menenangkan diri saat gangguan Seola kembali. Sampailah saat di mana Lander memberikan satu paper bag hitam. Seola mengernyit heran, mengingat-ingat apakah dia sedang berulang tahun?

“Hm? Siapa yang ulang tahun?” tanya Seola heran.

“Ambil saja,” ucap Lander dingin.

Dengan sedikit ragu Seola menerima paper bag tersebut, lalu membuka isinya yang membuat dia terkejut. Satu set perhiasan mewah dan elegan. Namun, dia masih tidak mengerti apa maksud dari ini?

“Kenapa dikasih perhiasan?” tanya Seola.

Lander hanya diam, bahkan mengeluarkan ponsel dari saku jas, seakan pertanyaan Seola sangat tidak penting untuk ditanggapi. Melihat hal tersebut, Seola merampas ponsel Lander penuh kekesalan.

“Seola,” peringat Lander.

“Susah amat sih disuruh ngomong, padahal ngomong gratis loh,” gerutu Seola.

Redoubtable [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang