0.8 [Kunjungan Tuan Lander]

4.8K 397 18
                                    

HAPPY READINGdon't forget to vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
don't forget to vote and comment

🦋

“NONA, maaf. Ada Tuan Lander di depan menunggu Anda,” ucap salah satu bodyguard keluarga Vand.

Siang ini Seola sendiri di mansion. Dev sedang berada di kantor, Alkan berkumpul dengan teman-temannya, Lila mengerjakan tugas kelompok. Sedangkan kedua orang tuanya, pergi keluar kota selama beberapa hari. Sejak di kampus tadi Seola sudah membayangkan bersantai dari siang sampai malam tanpa ada yang mengganggu. Namun, semua sirna begitu saja ketika mendapat laporan bahwa sang kekasih datang—ralat hanya kekasih Seola yang asli, bukan kekasih Syena.

Dengan amat malas Seola beranjak bangkit dari tempat tidur, sebelum keluar kamar ia menghela napas berat. Ingin sekali rasanya melemparkan pria itu ke api neraka.

“Iya, sebentar. Bilang sama si bangsat tunggu!” teriak Seola.

Sedangkan sang bodyguard yang mendengar teriakkan tersebut terdiam kaget. Apa tadi kata nona-nya? Si bangsat? Oh astaga, kenapa habis bangun dari koma nona-nya berubah menjadi badgirl. Setiap ucapannya terkesan kasar dan menusuk.

“Ya Tuhan, mukjizat apa yang Engkau beri,” ujarnya sembari berbalik badan hendak memberitahu bahwa nona-nya masih bersiap-siap.

Seola merapikan rambut di depan cermin besar, sembari mengeluarkan banyak omelan teruntuk seseorang yang sudah mengganggu waktunya. Mungkin jika Seola asli ketika kedatangan sang kekasih akan terlihat amat semangat, tetapi tidak untuknya. Bagi Seola, semangat hidupnya hanya uang, harta, atau apa pun itu yang bisa membuat ia semakin kaya raya.

Gadis berwajah bule, dengan rambut ikal sepunggung berwarna cokelat, kulit seputih susu, bola mata biru besar, bibir berwarna pink sedikit tebal, serta hidung mancung. Semua terlihat begitu sempurna, dia layak disebut sebagai barbie dunia nyata.

Tap-tap-tap!

Suara langkah kaki menuruni anak tangga terdengar jelas, mengalihkan pandangan dua pria di sana.

“Ck! Membuang waktu saja,” cibir Seola mendekati kedua orang tersebut.

“Nona, apa kabar?” tanya salah satu pria yang Seola yakini merupakan tangan kanan seseorang yang masih duduk diam menatapnya.

“Seperti yang Anda lihat,” sahut Seola seraya mendudukkan diri di sofa.

“Mau apa ke sini?” tanya Seola tanpa basa-basi.

Alis sang pria terangkat sebelah seolah bertanya apa maksud dari pertanyaan tersebut?

“Ck! Jawab saja,” ucap Seola.

“Kamu tidak mengingat saya?” tanya Lander.

“Sebelumnya tidak, tapi kata Mommy saya punya seorang kekasih,” jawab Seola.

Redoubtable [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang