HAPPY READING!
don't forget to vote and comment.🦋
PAGI ini mansion Vand sudah dihebohkan dengan kehadiran Seola. Ketika sarapan tadi Seola ikut bergabung seperti biasa. Banyak sekali pertanyaan yang didapatkannya, salah satu adalah pertanyaan dari Lila.
“Kakak bawa oleh-oleh apa?” tanya Lila penuh antusias.
Seola terdiam sejenak, tak lama menyengir canggung sambil berkata, “Nggak bawa apa-apa, sih. Tapi Kakak bawa rindu yang besar untuk kamu hehe.”
Semua orang di meja makan tertawa mendengar hal tersebut, kecuali Lila—hanya diam menatap datar.
Merasa tidak enak karena tidak membawa oleh-oleh khas Indonesia, Seola berusaha membujuk seperti menawarkan skincare, jalan-jalan, album KPop, dll. Namun, Lila belum memberitahu apa yang dimau. Katanya, masih berpikir panjang karena dia harus mendapatkan sesuatu yang sangat berharga.
Harusnya juga pagi ini Seola sudah kuliah kembali, tapi ia merasa lelah dan sangat malas. Apalagi bertemu dengan penghuni Lander's University. Semoga saja Lander benar-benar sudah mencampakkan manusia tidak berguna di sana.
Berbicara tentang Lander—pria kaku itu sudah tidak menghubunginya lagi sejak pesan yang menurut Seola berisi peringatan. Padahal seharusnya sekarang Lander datang memberi sambutan atau sekadar basa-basi. Seola menerka-nerka apakah Lander sudah tidak memedulikannya lagi? Ataukah Lander tidak mendapatkan informasi perihal kepulangannya ke California?
Seola menghela napas, untuk apa memikirkan Lander, hanya menambah beban saja. Sekarang lebih baik melanjutkan tidur yang tadi hanya sempat 4 jam lebih.
Selesai acara sarapan orang-orang kembali pada tugasnya. Rude pergi ke kantor bersama Dev. Alkan berkuliah, Lila sekolah, dan Violet sedang berkunjung ke rumah teman dekatnya. Hanya tersisa Seola yang menghabiskan waktu dengan tidur panjang.
“Acha berangkat jam 8 malam, berarti dia sampai sekitaran jam 3 atau 4 sore. Okey, jadi gue harus kasih sambutan atau lebih baik dia nginap aja nggak sih di mansion ini?” monolog Seola.
Seola menatap langit-langit kamar, berusaha berpikir kemungkinan Acha menerima atau tidak tawarannya untuk menginap. Acha salah satu manusia yang tidak suka merepotkan siapa pun, apalagi dia punya segalanya. Kalau hanya sekadar tempat tidur, dia bisa memesan atau bahkan membeli mansion dalam hitungan detik.
“HUWAA TAPI DIA KAYA, BAHKAN KEKAYAANNYA MENGALAHKAN LANDER. PASTI DIA NGGAK MAU!" pekik Seola, berguling-guling di atas tempat tidur.
Acha sangat-sangat kaya raya. Dikenal sebagai perempuan cantik dengan kekayaan yang berada di peringkat nomor 1. Jadi, tentu Lander masih berada di bawahnya.
“Tapi hidup gue oke banget, sih. Dikelilingi oleh orang-orang kaya raya,” ucap Seola penuh binar.
“Ya, meski ini tubuh bukan punya gue, setidaknya selagi masih gue yang tempati harus bisa dipergunakan sebaik mungkin. Contohnya, menguras kekayaan Lander.” Seola tertawa kecil, membayangkan membeli ini-itu dengan harga fantastis menggunakan kartu hitam Lander.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redoubtable [ON GOING]
ParanormalLanders University, salah satu kampus ternama di California, Amerika Serikat. Tentu saja di setiap kampus memiliki beberapa mahasiswa dan mahasiswi famous. Entah karena bakat, kenakalan, atau apa pun itu. Seperti Seola, mahasiswi yang sangat terkena...