HAPPY READING!
don't forget to vote and comment.🦋
KEESOKAN harinya setelah Lander mengirim pesan melalui email dan mendapat balasan, ia pun langsung mengatur pertemuan. Acha tentu saja menerima penuh rasa senang, berurusan dengan Lander baginya sangat seru. Apalagi melihat bagaimana pria itu mendadak menjadi emosian jika berbicara tentang Seola.
Sekarang di sinilah mereka, restauran yang sama seperti pertama kali bertemu beberapa hari lalu. Kali ini Lander hanya datang sendiri, karena ia perlu berbicara berdua dengan Acha.
Mereka tampak begitu santai memakan pesanannya sembari mengobrol membicarakan beberapa hal seputar bisnis ataupun dunia bawah. Hingga sampai pada pembicaraan inti dari pertemuan tersebut.
"Keadaan Syena gimana?" tanya Lander.
"Baik, dia hidup sangat bahagia tanpa Anda," jawab Acha.
"Ck! Gadis itu benar-benar nakal dan licik," decak Lander, ia rasanya begitu geram.
"Jatuh cinta memang segila itu, ya," ucap Acha, tertawa kecil dengan tatapan fokus memotong steak.
"Lander Aksaka Corner menghabiskan begitu banyak uang dan waktu untuk gadis yang bahkan nggak menyukainya," sambung Acha.
Lander mengedikkan bahu. Bukannya mengejar seseorang yang tidak mencintai kita begitu menantang? Lander sudah jatuh begitu dalam pada pesona Seola. Meskipun gadis itu menolak seribu kali, ia akan tetap maju, karena Lander hanya ingin Seola.
"Bukan nggak, tapi belum. Atau kabar baiknya dia sudah menyukai saya, hanya saja tertutupi oleh gengsi," sahut Lander.
Acha mengangguk-angguk, sebenernya dia membenarkan ucapan Lander. Namun, ia masih ingin tahu lebih dalam lagi tentang perasaan Lander pada Seola.
"Bukankah itu juga berlaku pada Louise? Anda pasti sudah mendengar tentang Louise yang mengantarkan Syena pulang. Mungkin beberapa hari lalu Syena nggak suka Louise, tapi siapa tau hari ini perasaannya berubah?" tanya Acha.
Lander tersenyum miring, lalu memajukan wajahnya menatap intens Acha. "Nona Laura, dengarkan saya baik-baik. Bahkan kalaupun Syena mencintai Louise, saya bakal tetap maju. Syena hanya milik saya, Lander Aksaka Corner. Saya bakal menentang siapa pun termasuk Tuhan."
Tangan mungil, tetapi berbahaya itu memainkan pisau steaknya. Membuat pola di meja, lalu dalam hitungan detik sudah berada tepat di hadapan Lander.
Lander hanya diam, jangan lupakan bahwa dia juga sama seperti Acha. Hal begini sudah biasa didapatkan.
Pisau tadi digerakkan pada wajah tampan Lander, dan berhenti di kening dengan Acha mulai menuliskan sesuatu.
"Syena," ucap Lander, tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redoubtable [ON GOING]
ParanormalLanders University, salah satu kampus ternama di California, Amerika Serikat. Tentu saja di setiap kampus memiliki beberapa mahasiswa dan mahasiswi famous. Entah karena bakat, kenakalan, atau apa pun itu. Seperti Seola, mahasiswi yang sangat terkena...