3.1 [Acha vs Lander]

2.5K 241 10
                                    

HAPPY READING!don't forget to vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
don't forget to vote and comment.

🦋

SETELAH semalam meminta paksa salah satu karyawan showroom untuk menelepon sang manager, kini di pagi hari Varland kembali datang. Dia menemui manager sesuai janji, di satu ruangan Varland mendengarkan semua penjelasan dari manager tentang produksi mobil Knight XV.

Manager bernama Jhonson tersebut memberikan beberapa data mobil beserta nama pemiliknya. Varland menerima penuh rasa senang, meneliti satu per satu mencocokkan dengan plat mobil yang kemarin menabraknya.

BRAK!

Varland menggebrak meja emosi. Hanya lima data, dan semua tidak ada yang cocok. Kenapa bisa? Ini salah satu showroom terbesar, sekaligus satu-satunya yang memproduksi mobil Knight XV di Amerika Serikat.

“Apa-apaan data ini!” sentak Varland.

“Tolong jaga sopan santun Anda,” ucap Jhonson.

“Persetan dengan sopan santun. Anda mempermainkan saya? Anda tahu sedang berurusan dengan siapa?” tanya Varland, berbicara lantang di hadapan Jhonson.

“Saya tidak mengerti Anda berbicara apa. Saya sudah memberikan izin untuk mengetahui data-data kepemilikan mobil, tapi sikap Anda benar-benar mengecewakan,” balas Jhonson.

“Jangan berbicara omong kosong! Plat mobil yang menabrak saya jelas tidak tertera di sini, tidak ada yang cocok. Bagaimana bisa?!” seru Varland.

“Showroom kami memiliki cabang di beberapa negara, jadi tentu setiap mobil yang diproduksi tidak hanya dijual di sini. Bisa saja dia membeli dari negara lain,” jelas Jhonson, tampak tenang.

“Dari pada membuang waktu, dan mengacau. Lebih baik sekarang Anda pergi,” lanjutnya.

Varland menatap permusuhan, ia tidak percaya dengan omongan Jhonson perihal “membeli dari negara lain”. Varland yakin sekarang ia sedang dipermainkan oleh seseorang.

Seseorang mengibarkan bendera perang padanya. Mau tak mau Varland harus menerima.

“Anda mendengarnya, bukan? Silakan pergi,” ucap Jhonson, lagi.

Varland berdecih, lalu beranjak keluar dengan menutup pintu sangat kuat. Bukannya marah atas tindakan tersebut, Jhonson malah tersenyum misterius. Ia mengeluarkan ponsel untuk menghubungi sang atasan.

“Semua sudah saya lakukan sesuai rencana.”

🦋

Berbeda halnya dengan Seola, di Minggu pagi ia menghabiskan waktu mengunjungi Ruffy. Seola sudah meminta kepada Lander untuk memindahkan Ruffy di tempat lebih layak selama mereka mengobrol berdua. Tentu saja Lander dengan senang hati mengiyakan permintaan tersebut.

Redoubtable [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang