17-D. Kode Rahasia

1.3K 209 22
                                    

Vote dan komen yuk😔

Mau ending nih, jadi vote dan komen yok lah

Typo dimana-mana dari segi penulisan maupun tanda baca⚠
.
.

Darrel tersenyum cerah. Menjinjing tas punggungnya seraya menunggu mobil daddynya yang akan keluar dari dalam garasi.

"Seneng banget dek." Tangan Arlard menggusak gemas tatanan rambut adiknya itu hingga membuat bibir bawah Darrel maju karena saking kesalnya.

"Hehe damai dek." Arlard meng-peace membentuk huruf V saat mendapati raut wajah adiknya itu mendung seperti ingin turun hujan sebentar lagi.

"Jangan makan junkfood yang berada dikantin." Nasehat Vincent.

"Kalo ada apa-apa telphon kakak." Suara Diego tiba-tiba datang dari dalam mansion.

"Iya-iya." Darrel rasanya ingin menyumpal lubang telingnya dengan headphone yang telah melingkar dilehernya.

Mobil sport ber-merk lamborghini hitam pekat mengkilat berhenti dihadapan Darrel dengan pintu yang terbuka otomatis. Dengan diikuti keenam mobil ber-merk aston martin berwarna biru tua milik para bodyguard yang sengaja mengawal Tuan mereka yang berada ditengah-tengah mobil para bodyguard disana.

Smith dengan keinginan nya sendiri, menyetir mobil demi menghantarkan putranya bersekolah.

Kini mobil mereka berjalan beriring-iringan membelah kota New York yang tidak terlalu padat seperti kota Jakarta.

"Ingat! Jangan makan junkfood." perkataan Smith sama halnya dengan perkataan Vincent sebelumnya. Sangat membosankan sekali, kenapa disaat awal sekolah harus mendengarkan wejangan 'jangan makan junkfood'. Jika Darrel beneran lakukan, siap-siap saja jurus andalan keluarganya.

Hukuman

Dokter Max

Berakhir rumah sakit

Fyuh, tidak dimansion tidak pula saat tinggal bersama dengan Devon. Aih, kenapa tiba-tiba Darrel mengingat nama pria tersebut. Segelintir moment saat pertama kali dibawa paksa oleh Devon dengan rangkaian kejadian yang masih teringat sedikit dari memori ingatannya dan selebihnya Darrel lupa, tidak tau kelanjutannya.

Hanya membutuhkan waktu satu setengah jam lamanya demi menempuh perjalanan menuju High school Venicius Internasional yang terletak ditengah-tengah jantung kota New York.

"Ingat jangan makan--"

"Junkfood." Potong Darrel cepat, seraya merotasikan bola matanya, bosan. Mendengar perkataan tersebut yang berulang-ulang diucapkan.

Smith tersenyum sumringah, kemudian menggusak pelan surai putranya tersebut lalu mengecup singkat kening, kedua pipi chubby putranya hingga turun ke bibir putranya.

"Dadah." Darrel melambaikan tangannya kala pintu mobil yang ia tumpangi telah terbuka lebar.

Smith membalas lambaian tangan putranya kemudian menutup kembali pintu mobilnya. Meninggalkan sekolahan sang anak dengan diikuti kelima mobil para bodyguardnya. Sementara satu mobilnya yang dibawa oleh Glendy, bertugas mengawasi Tuan mudanya tidak jauh dari area parkiran sekolahan yang terletak disamping bangunan sekolah bertingkat seperti pencakar langit tersebut.

KAVAMIRO DARREL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang