13-D. Rencana Devon

2K 272 10
                                    

Typo dimana-mana⚠

HI SILENT READERS🙌 SAKIT TERUS YA! JANGAN SEHAT!!
.

"Mansion Parker kedatangan tamu spesial Tuan." Miller berdiri dibelakang punggung Devon setelah mendapatkan izin masuk oleh Tuannya.

"Siapa?" Devon membalikan tubuhnya sambil menautkan sepuluh jarinya dengan siku tangan menopang pinggiran kursi kerjanya.

"Tu-," ucapan Miller terpotong setelah suara berat menggema memasuki ruang kerja Devon dengan langkah angkuhnya sesekali menciptakan suara siulan santai berasal dari bibir orang itu.

"Apakah hari mu menyenangkan Tuan Devon?" Sapanya menampilkan senyuman manis. Tiada hari untuk orang itu tanpa menggoda teman lamanya, mungkin terasa ada yang lain atau pahit.

Devon berdecak lirih. Mengangkat tangan kirinya, mengkode Miller agar segera pergi meninggalkan ruang kerjanya. Karena Devon tidak ingin pikiran Miller yang patuh kepadanya itu terkontaminasi bakteri jahat oleh teman lamanya tersebut.

Orang itu mengulum bibirnya, menahan tawa tentunya. "Ku rasa sifatmu tidak pernah berubah setelah kita bertemu dibandara untuk merayakan hari kelulusan."

Devon mendengus, "apa? Kita? Sepertinya otak mu telah terkena radiasi."

Orang itu mengelus dada. Menguatkan hati dan mental jika berbicara langsung dengan teman modelan Devon yang akh ingin sekali bunuh detik itu juga.

"Teman lama ku sepertinya sulit diajak bercanda." Kekehnya, menghempaskan ujung bawah jas berwarna biru dongker saat pantatnya akan mendarat disebuah kursi empuk.

"Mansion ku selalu bersih dan higenis tanpa ada bakteri dan kuman yang menempel ditempat yang kau duduki." Kesalnya melirik sekilas.

"Santai teman."

Devon menyilangkan kakinya disana, "untuk apa kau mendatangi mansion ku?" Devon berkata ketus. Tampaknya mood buruknya telah hancur akibat kedatangan orang itu dan sialnya sebagai teman seperjuangan saat kuliah dulu di Amsterdam.

Terdengar dengusan singkat dihidung orang itu.

"Aku mendatangimu karena ingin menawarkan hasil uji laboratorium ku selama ini."

Devon menatap datar. " Pasti penemuan mu itu salah satu dari uji coba abal-abal mu. Sudahlah jangan katakan itu kepadaku. Membosankan." Devon acuh, mengingat penemuan tempo lalu yang teman itu berikan dan hasilnya nol. Tidak berguna.

"Sorry my friend. Kau melakukan uji coba dari penemuan ku terhadap bayi anjing bertipe chihuahua." Terlihat suara tepukan jidat dari orang itu.

Devon menatap sengit. "Terserah tangan ku." Balasnya ketus.

Orang itu menghela napas. "Aku memperingatkan untuk diberikan ke tubuh manusia bukan ke tubuh hewan."

"Sebab aku ragu dengan penemuan mu." Cicit Devon tampak malas.

"Ngomong-ngomong dimana bocah yang kau sebut adik." Netra mata berwarna hijau itu nampak mengedar disudut ruangan.

Devon menghembuskan napas kasarnya. "Kembali ke keluarganya." Sahutnya. Tanganya terulur mengambil secangkir coklat panas yang baru saja seorang maid antarkan didepan mejanya.

KAVAMIRO DARREL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang