19

436 51 5
                                    

Typo bertebaran!

Happy reading❤

_________________________________________

Sarapan pagi ini nampak berbeda dari sebelumnya, yang biasanya diisi oleh canda, tawa, keusilan kini menjadi canggung, semenjak perdebatan daniel dan jay kemarin, makan malam dan sarapan kali ini sangat tidak nyaman.

Daniel yang sedari tadi diam tak bersuara dan jay yang mencoba mengajak daniel mengobrol sedari tadi tidak mendapat balasan dari adiknya, sungguh jay ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, dia tidak bisa di diamkan oleh adik adiknya terutama si bungsu.

"Daniel" panggil jay, namun daniel tidak menanggapinya. Dia masih cukup kesal dengan keegoisan jay

"Niel, kok hyung di diemin sih" lagi dan lagi ucapan jay dihiraukan oleh daniel. Sunghoon dan jungwon menjadi tidak tega dengannya mereka berdua mencoba membujuk daniel agar mau membalas jay

Namun daniel tetaplah daniel, anak yang memiliki keras kepala yang setara dengan jay, dan dia juga memiliki gengsi yang sangat tinggi

Jay ingin berteriak rasanya, emosinya juga perlahan mulai muncul tapi dengan sekuat tenaga dia menahannya agar tidak menghancurkan recananya untuk berbaikan dengan daniel.

Sunghoon dan jungwon juga sudah lelah membujuk daniel.

"Aku selesai, terimakasih makanannya" daniel bangkit dan pergi menuju kamarnya, para hyungnya menatap daniel dengan heran 'apa yang terjadi lagi dengannya?' begitulah isi pikiran mereka

"Aku akan menyusulnya" ucapan jungwon diberi anggukan oleh jay dan sunghoon, dia menyusul daniel kekamarnya untuk melihat keadaan adik kembarnya

Tok Tok Tok

Jungwon mengetuk pintu kamar sebanyak 3x, setelah mengetuk dia memasuki kamar daniel yang sekaligus kamarnya juga

"Niel" panggil jungwon, dia melihat sosok daniel yang sedang duduk di dekat jendela kamar mereka yang terbuka, menatap langit pagi yang sedang turun hujan

Bau tanah yang terkena air hujan terhirup dan memberikan ketenangan tersendiri bagi pencintanya.

Jungwon mendekat kearah daniel dan berdiri disampingnya, daniel yang menyadari ada seseorang disampingnya pun menolehkan kepalanya, setelah mengetahui siapa itu dia kembali menatap kearah jendela.

"Kau kenapa?" pertanya yang keluar dari mulut jungwon membuat daniel membuang nafas

"Tidak apa apa" jungwon memandangi adik kembarnya

"Jika kau mempunyai masalah, kau bisa menceritakannya padaku"

"Keluarlah" jungwon sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berdiri

"Aku sedang ingin sendiri, aku mohon keluarlah... Hyung" seolah menulikan pendengarannya, jungwon masih diam ditempat tidak melangkahkan kakinya sesentipun

"Aku bilang keluar, kau tuli?" daniel menekankan semua kata yang keluar dari mulutnya

Jungwon menghela nafas "aku tidak akan keluar sebelum kau mau bercerita padaku" astaga jungwon keras kepala disaat yang tidak tepat seperti ini.

"Aku mohon keluar. Aku sedang ingin sendiri" wajah daniel kini sudah memerah entah menahan emosi atau tangis

Jungwon meletakan tangan kirinya diatas kepala daniel dan menggerakannya lembut

"Menangislah jika kau ingin" 1 tetes air mata kembali keluar dari pelupuk mata daniel, jungwon terkekeh melihatnya, adiknya ini tidak bisa menyembunyikan apapun darinya. Dia dan daniel selalu bersama bahkan semenjak mereka didalam rahim sang mamah.

[1] Lies || Sunghoon [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang