33

366 46 17
                                    


Typo bertebaran!

Happy reading❤

_________________________________________

Saat sunghoon keluar dari toilet dia melihat jake sudah berdiri menunggunya didepan toilet. "Lu nungguin gua? Ga balik kekelas lu?" tanya sunghoon

"Ga, ya kali gue ninggalin lu pas ngeliat lu kaya tadi, stres lu!" balas jake dengan tidak santainya, dia sedikit kesal dengan sunghoon.

"sana balik kelas lu. Udah bel masuk"

"Oh lu ngusir gue iya?!"

"Ga gitu jake, plis gua lagi ga mau debat sama lu."

"Ga ada yang mau debat sama lu! Udah lah gue balik kelas, kalo lu masih sakit mending ke uks, jangan nyusahin temen sekelas lu sama jangan buat guru yg ngajar panik." setelah mengatakan itu jake berbalik dan melangkahkan kakinya untuk kembali kekelas.

Sunghoon menatap punggung jake yang semakin menjauh dari pandangannya. "Sorry jake, gua belum bisa ngasih tau lu" gumamnya

Sunghoon kembali melangkahkan kakinya untuk menuju kelas, dia tidak mau ke uks, kalau sikembar sampai tau maka mereka berdua tidak akan fokus untuk belajar dan malah menyusul dirinya ke uks.

Setibanya sunghoon dikelas, dia melihat kelasnya kosong tidak ada penghuni sama sekali, lantas dia melihat jadwal pelajaran ternyata sekarang pelajaran olahraga pantas saja kelasnya sepi. Sunghoon hanya bisa melihat dari jendela yang ada dikelasnya, teman-teman asik bermain dilapangan, dia ingin tapi dia sadar kondisinya tidak memungkinkan, jika dia memaksakannya maka dia hanya akan merepotkan banyak orang.

Sunghoon tersenyum sendu, teman sekelasnya sudah mengetahui dan memang seharusnya begitu.

Untuk menghilangkan rasa bosannya sunghoon mengerjakan beberapa tugas yang tadi guru fisika berikan. Sunghoon sedikit kesulitan saat mengerjakannya, walaupun sulit sunghoon tetap mengerjakannya sesuai dengan rumus yang gurunya berikan saat menyampaikan materi tadi.

Sunghoon menyerah, dia tetap tidak bisa mengerjakan soal-soal ini, dia hanya berhasil mengisi 6 dari 10 pertanyaan.
Mungkin nanti dia akan meminta bantuan jake.

Rasa bosan kembali menghampirinya, kenapa disaat seperti ini dirinya merasa sangat bosan?, sunghoon berfikir apa yang harus dia lakukan. Menelfon jungwon atau daniel dan menyuruh mereka kemari? Sepertinya tidak mungkin dikelas sikembar ada guru yang mengajar.

Jika dirinya berjalan-jalan disekitar sekolah maka dia akan ditegur oleh guru karena berkeliaran disaat jam belajar berlangsung.

Pilihannya serba salah, apa dia tidur saja? Sepertinya itu bukan pilihan yang bagus. "YA TUHAN, AKU BOSAN!" teriak sunghoon frustasi untung saja setiap kelas disekolah ini kedap suara, jadi tidak akan ada yang terganggu karena teriakannya.

Disisi lain jungwon dan daniel merasa sangat pusing dengan pelajaran matematika, rumus-rumus itu tampak tidak ada habisnya. Guru terus menerangkan tentang angka angka tersebut, yang membuat kepala sikembar ingin meledak.

Daniel memiliki ide yang bagus diotaknya. Dia menyikut lengan jungwon, lantas jungwon menolehkan kepalanya kearah daniel.

"Keluar yuk" ucap daniel dengan nada yang berbisik agar guru yang ada didepan tidak mendengar.

"Kemana?" balas jungwon dengan nada berbisik juga.

"Ke kelas sunghoon hyung, kan kelasnya lagi olahraga pasti sunghoon hyung berada dikelasnya." jungwon menganggukan kepalanya paham, benar juga yang diucapkan daniel.

"Bilang ke gurunya gimana?"

"Ketoilet"

"Oke" daniel sontak berdiri dan membuat itensi 1 kelas memandangnya, jungwon menutup wajahnya entahlah daniel selalu seperti itu.

[1] Lies || Sunghoon [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang