13.

442 53 1
                                    


Part ini khusus buat sunghoon jadi kemungkinan bakal lebih panjang.

Typo bertebaran!!!

Happy reading❤

______________________________________

Sunghoon sedang berjalan keluar rumah sakit untuk membelikan daniel, jungwon, serta dirinya makanan untuk makan siang, karena dari pagi mereka belum sempat sarapan karena kejadian pingsannya daniel.

Saat dia sudah sampai di pedagang kaki lima yang ada didepan rumah sakit, sunghoon melihat ada kedai bubur dan dia pun berjalan kesana.

"Buburnya 3 dibungkus ya, semuanya jangan dipakai kan kacang" sang penjual buburpun hanya mengangguk dan menyiapkan pesanan sunghoon. Sunghoon duduk dikursi yang tersedia dikedai ini.

Sunghoon memainkan handphonenya dan berinisiatif menelfon jay.

TUT TUT TUT

Sunghoon menunggu jay mengangkat telfonnya, namun nihil jay tidak mengangkatnya, tapi sunghoon tidak menyerah begitu saja dia menelfon hyungnya lagi, dan ya kali ini diangkat.

"Halo, ada apa hoon?" ucap jay dari sebrang sana

"Hyung! Kau dimana kenapa lama sekali kembalinya" balas sunghoon

"Sebentar lagi aku akan kesana, aku sedang memeriksa handphone daniel, aku juga akan membawakan obat mu dan juga handphone jungwon, anak itu meninggalkannya"

"Hmm baiklah, aku tutup ya" sunghoon mendengar suara deheman, dia mematikan telfonnya, dan saat dia mematikan telfonnya bubur pesanannya sudah selesai

Sunghoon berdiri guna untuk mengambil bubur pesananya dan membayarnya.

"Semuanya berapa?" sunghoon bertanya sembari mengeluarkan dompetnya untuk mengambil beberapa lembar uang

"4.000 won dek" sunghoon mengambil uang pecahan 10.000 won dan memberikannya, lalu meninggalkannya

"Dek dek" panggil sang penjual bubur tersebut, sunghoon menolehkan kepalanya

"Uangnya terlalu banyak" sunghoon tersenyum menanggapinya

"Ambil saja pak kembaliannya" sang penjual bubur terlihat senang dengan penuturan sunghoon

"Terimakasih dek"

Sunghoon melenggang pergi memasuki kembali area rumah sakit tempat adiknya dirawat.

Ada segerombolan anak abg yang melihatnya dengan tatapan yang tidak dapat diperhatikan?sunghoon tidak terlalu peduli dengan itu, namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya

"Hei bukannya dia kaka dari park daniel? Wah gua ga nyangka bisa ketemu dia disini"

"Dia bukannya yang ada di tv setiap ada perlombaan figure skate?"

"Kakaknya ganteng, berbakat lagi, masa adeknya biasa aja bukannya itu berbanding terbalik?"

"Gua mau minta nomornya, tapi gimana ya cara bilangnya"

"Eh dia udah punya pacar belum ya?"

Dan berbagimacam bisikan lainnya, sunghoon segera membalikan badanya untuk melihat siapa yang membicarakan adiknya. Saat sunghoon berbalik gerombolan remaja tadi langsung bungkam, sunghoon pun segera berjalan mendekati mereka

Saat sudah berada didepan mereka sunghoon memperhatikan wajah wajah ini

"Aduh kalian lebih baik belajar yang rajin, jangan mikirin pacar pacaran kaya gitu. Dan siapa yang berani beraninya membicarakan tentang bakat adikku?" tanya sunghoon

[1] Lies || Sunghoon [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang