23

388 49 3
                                    

Ini lanjutan chap yang ke 22 ya^^

Typo bertebaran!

Happy reading❤

_________________________________________

Jeonghan, Chan, heeseung, sunghoon sedang mengobrol ringan dan sesekali tertawa. Jungwon, dan daniel sedang bersama dengan bibi dan istri chan yang sedang menonton tv. Sikembar itu awalnya besama dengan para hyung dan pamannya tapi mereka berdua tidak mengerti percakapan para orang dewasa itu. Karena memang pembicaraan orang tua sulit buat dimengerti itulah yang dikatakan daniel.

Makan malam yang direncanakan oleh jeonghan dan bibi berhasil walaupun ada sedikit kendala saat park bersaudara ingin berangkat menuju kekediaman keluarga lee. Entah daniel yang lupa dimana dia menaruh ponselnya, jungwon yang marah marah pada kembarannya karena dia usil, sunghoon yang tiba tiba kembali mual dan berujung memuntahkan isi perutnya.

Awalnya jay kembali ragu untuk datang karena kekacauan itu, namun sunghoon menyakinkannya dengan berkata 'kau bilang tidak enak jika menolak tawaran paman jeonghan, ayo berangkat. Aku sudah baik baik saja, jungwon dan daniel juga hanya bertengkar kecil.'

Pada akhirnya mereka tetap datang dan sedikit terlambat. Makan malam ini tidak semewah yang kalian bayangkan dan hanya ada masakan rumahan pada umumnya. karena memang ini dibuat secara mendadak dan hanya untuk 2 keluarga itu saja.

Tidak ada yang spesial, hanya makan dan berbincang untuk mempererat tali persaudaraan mereka.

Skip~

Daniel berjalan mendekat kearah sunghoon dan duduk dikursi yang ada disebelahnya, sunghoon yang awalnya fokus pada obrolan jeonghan pun menolehkan kepala saat melihat seseorang duduk disebelahnya.

"Kenapa?"tanya sunghoon

Daniel mengpout kan bibirnya "aku bosan" sunghoon terkekeh geli, dia mengusap rambut hitam daniel

"Kau mau apa untuk menghilangkan rasa bosanmu?"

"Hmmm apa ya, aku tidak tau:(" daniel menaruh dagunya diatas lipatan tangannya.

Sunghoon tersenyum, dia mengerti keadaan daniel. anak itu bosan dan ingin bermain, semua itu terlihat jelas diraut wajahnya.

"Kenapa tidak bermain dengan jungwon?" tanya sunghoon lagi. Daniel menggelengkan kepalanya

"Dia menyebalkan, anak itu mengabaikanku yang sedang berbicara padanya" lagi lagi sunghoon hanya terkekeh menanggapi daniel.

Sunghoon menepuk pelan lengan jay yang sedang berbicara dengan chan.
"Hyung" suara sunghoon membuat ucapan chan terpotong, dan mereka mengalihkan pandangan kearah sunghoon.

"Ya?"

"Ayo kita pulang, daniel tampaknya sudah bosan." jay menganggukan kepalanya lalu dia menatap jeonghan dengan tatapan bersalah.

Sedangkan yang ditatap hanya mengangguk santai "gapapa pulang aja, kasian juga daniel. Paman ngucapin makasih ya udah mau dateng, kalo kalian butuh sesuatu bilang aja ke aku atau heeseung dan juga chan ya, jangan sungkan sungkan"

"Iya paman, aku yang harusnya bilang terimakasih. Kami pulang dulu, selamat malam" jay membungkukan badannya diikuti oleh sunghoon dan daniel. Kemudian mereka berjalan untuk menghampiri jungwon yang sedang memainkan ponselnya di ruang tv.

"Jungwon ayo kita pulang" jungwon yang mendengar namanya dipanggilpun menolehkan kepalanya kesumber suara.

"Eoh? Kita pulang sekarang?" jay mengangguk, jungwon bangkit dari dudunya.

"BIBI KAMI PULANG DULU YA" pamit jay dengan nada yang berteriak, supaya bibi yang berada didalam rumah mendebgar suaranya

"IYA HATI HATI BAWA MOBILNYA JAY, KAMU BAWA 3 NYAWA DAN 1 NYAWA MILIK KAMU SENDIRI. MAAF AKU TIDAK BISA MENGANTAR SAMA DEPAN. HEESEUNG TOLONG MAMAH NAK ANTAR MEREKA SAMPAI GERBANG." terdengar teriakan yang diyakini adalah suara bibi yang berasal dari lantai atas

[1] Lies || Sunghoon [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang