24

365 44 1
                                    


Typo bertebaran!

Happy reading❤

________________________________________

"Bagaimana dok?" tanya jay saat seorang dokter yang tak lain dan tak bukan adalah dokter jung duduk dikursi ruangannya, dia baru saja selesai memeriksa sunghoon.

"Kita harus menomor satukan kankernya jay. Minggu depan kita harus melakukan kemoterapi, untuk menahan sel kankernya supaya tidak terus menyebar. Dan jadwal untuk kemo sunghoon harus 1 bulan sekali karena mengingat stadium berapa yang dideritanya." jay yang mendengar penuturan dokter jung hanya bisa menganggukan kepalanya.

Kini jay menatap sunghoon yang sudah memposisikan tubuhnya menjadi duduk diatas brankar "Baiklah dok, aku mohon lakukan yang terbaik untuk kesembuhan sunghoon."

"Tentu saja jay, sunghoon dan kalian ber4 sudah aku anggap sebagai anakku sendiri. Aku akan semaksimal mungkin untuk kesembuhannya, kamu tenang saja." dokter jung tersenyum lembut kearah jay. Tak lama setelahnya sunghoon kembali duduk disamping jay.

"Sunghoon apa kau mau homeschooling?" pertanyaan jay membuat sunghoon menyeritkan keningnya.

"Tidak. Aku ingin punya banyak teman, kalau aku homeschooling aku tidak akan punya teman."

Jay menghela nafasnya "baiklah, tapi aku rasa kau akan sering absen sunghoon."

Lagi dan lagi sunghoon dibuat bingung oleh jay, dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh hyungnya ini "Maksudmu hyung?"

"Minggu depan kamu akan menjalankan kemoterapi sunghoon. Dan mungkin kemo akan dilakukan sebulan sekali. Untuk menahan kankermu" bukan jay yang menjawab. melainkan dokter jung lah yang menjawabnya

"Apakah tidak ada cara lain selain kemo dok?, aku masih bisa merasakan sakitnya setelah aku dikemo dulu. Tidak bisa kah jika rawat jalan saja?" namun jawaban yang diberikan dokter jung membuat sunghoon menghembuskan nafasnya.

"Tidak sunghoon, maafkan aku. Mengingat stadium yang kamu idap kita harus melakukan kemo."

"Aku tidak mau, sungguh. Aku mohon jangan paksa aku"

"Sunghoon"

"Tidak hyung! Jika ada cara lain aku akan melakukannya."

"Sunghoon. hyung mohon padamu, kau bilang kau mau terus bermain skate bukan? Maka dengarkan aku. lakukan kemo dan jika kau sembuh, kau bisa bermain skate lagi sepuasmu, aku berjanji tidak akan membatasi mu." sunghoon terdiam. Yang diucapkan jay memang benar adanya, dia ingin bahkan sangat ingin bermain skate kembali, tapi dia tidak mau menjalankan kemo. Efek sampingnya sangat menyakitkan, dan jika kemo itu gagal hidupnya lah yang menjadi taruhan.

Sunghoon menundukan kepalanya, berusaha menahan agar tidak lepas kendali. Dia bingung, di satu sisi dia ingin terus bermain skate, tapi di sisi lain dia tidak mau melakukan kemo. Apa yang harus dia lakukan?

Jay menyadari raut wajah adiknya itu. Dia lagi lagi menghela nafas berat, dia tau ini adalah kuputusan yang sulit untuk sunghoon.

Sunghoon dia kembali mengangkat kepalanya "oke. Aku akan melakukan kemo, tapi dengan 1 syarat hyung" jay menyeritkan keningnya. Dia bingung dengan adiknya ini.

"Kau harus berjanji selalu bersamaku , jungwon dan daniel. Kami bertiga masih sangat membutuhkanmu hyung, kami hanya ingin kau selalu ada disamping kami"

"Sebentar, maaf jika aku memotong ucapanmu hoon, apa waktu yang selama ini aku berikan untuk kalian ber 3 kurang? Aku berusaha selalu ada disamping kalian di momen-momen berharga kalian. Apa itu kurang?"

"Bukan begitu hyung, aku mau kau bekerja dirumah saja. Dan bermain bersama kami, kau sering kali pergi ditengah tengah keseruan permainan. Bukan hanya itu, aku sering mendengar kau mengeluh penat dengan berkas berkas perusahaan."

[1] Lies || Sunghoon [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang