[1] Lies || Sunghoon [END√]

31

Typo bertebaran!

Happy reading❤

_________________________________________

Hari semakin sore, jungwon dan daniel sudah pulang sekolah. Mereka pulang menggunakan busway karena jay tidak bisa menjemput mereka, saat sampai hawa rumah mereka nampak sunyi seperti tidak ada kehidupan. Dengan langkah cepat jungwon memeriksa setiap sudut ruangan yang ada dirumah, melihatnya dengan sangat detail, namun yang dia cari tidak ada diruangan manapun.

Daniel yang melihat kembarannya nampak gelisah pun mendekat kearahnya "ada apa?" tanya daniel

"Sunghoon hyung tidak ada dirumah, bagaimana ini? Apa yang harus kita katakan pada jay hyung." mendengar itu daniel tertawa.

Jungwon menatap daniel dengan tajam "kenapa kau tertawa heoh?"

"Astaga jungwon, coba kau buka grub chat." jungwon yang bingun sekaligus panik pun tanpa bantahan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya lalu menyalakan data dan membuka grub chat yang dimaksud daniel, jungwon membacanya dengan serius dia merasa lega saat tau dimana keberadaan sunghoon.

"Sudah? Jangan khawatir berlebihan, sunghoon hyung bisa jaga diri baik-baik, sudah lebih baik bersihkan dirimu." daniel berjalan lebih dulu menuju kamar mereka berdua.

"Ah sialan, gara-gara sunghoon hyung aku jadi ga kepikiran sampe sana, kau bodoh jungwon" ucap jungwon.

Jungwon menyusul daniel untuk memasuki kamar dan berganti pakaian.

Disisi lain sunghoon sudah diantar heeseung pulang kerumah, dia sudah merasa senang sekaligus dia memiliki teman baru yaitu ryujin, ternyata wanita itu sangat menyenangkan.

Karena merasa sangat senang sunghoon sampai tidak sadar jika mobil heeseung sudah berhenti tepat didepan gerbang rumahnya, karena sunghoon yang tidak kunjung turun heeseung mengalihkan pandangannya, lagi dan lagi dia dibuat terheran oleh sepupunya itu.

Tin

Sunghoon tersadar dari lamunannya, diapun menatap heeseung dengan tatapan bertanya. Heseeung menggerakan dagunya memberi isyarat jika mereka sudah sampai.

Sunghoon yang tidak mengerti pun melihat arah dagu heeseung, ternyata mereka sudah sampai, dengan segera sunghoon melepaskan sabuk pengaman yang melekat untuk menahan tubuhnya selama perjalanan.

"Terimakasih hyung, kapan-kapan aku ikut lagi ketokomu oke?" mendengar itu lantas heeseung menggeleng ribut. Sunghoon terkekeh kecil dan keluar dari mobil heeseung.

Saat ingin melangkahkan kakinya tiba-tiba saja heeseung memanggilnya sembari membuka kaca mobil "Sunghoon-ssi" lantas sunghoon kembali menolehkan kepalanya.

"Kenapa hyung? Kau ingin mampir?" heeseung menggelengkan kepalanya.

"Tidak, hanya saja aku minta kau jangan tunjukan hal-hal yang tidak pernah kau tunjukan sebelumnya, kau membuatku takut sunghoon." ucapan heeseung tidak bisa dipahami oleh sunghoon, saat hendak bertanya kembali heeseung menutup kaca mobilnya dan mengklakson tanda pamitnya lalu pergi dari hadapan sunghoon.

Karena tidak mau terlalu memikirkan ucapan heeseung, sunghoon melangkahkan kakinya masuk kedalam perkarangan rumah, dia menyapa satpam yang sedang berjaga.

"Aku pulang" ucap sunghoon saat sudah memasuki rumah.

Bibi keluar dari arah dapur untuk menyambut sunghoon, namun reaksi sunghoon sangat terkejut, biasanya bibi jam segini sudah pulang.

"Loh bi belum pulang?" tanya sunghoon. Bibi tersenyum hangat.

"Belum nak, bibi lagi masak buat makan malam kalian dulu, bibi khawatir sama kesehatan kalian kalau kalian setiap makan malam selalu memesan makanan cepat saji." ujarnya