21. Lagi

20 1 0
                                    

Olaa!! Zii balekk

Sebelumnya makasi yang masih nungguin Kyleon.

Happy reading kaw!

***

21. Lagi

Tiga orang siswi kini telah berdiri di salah satu lorong supermarket berisikan mie instan, sejak tadi salah satu diantara mereka sedang mencari mie instan rasa rendang yang entah di mana letaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga orang siswi kini telah berdiri di salah satu lorong supermarket berisikan mie instan, sejak tadi salah satu diantara mereka sedang mencari mie instan rasa rendang yang entah di mana letaknya. Gadis itu yakin varian mie instan kesuakaannya itu pasti nyelip di salah satu dari sekian banyak varian lainnya. 

"Ck cepetan dikit nyet, kita udah di sini hampir sepuluh menit," ujar Zura, nama salah satu dari mereka. 

"Bentarr, cuma supermarket ini yang letaknya ga jauh dari rumah, males banget kalau harus cari supermarket lain. Lagian biasanya juga lengkap kok, wait yaaa," balas cewek itu.

Klontang!

"Ra, Flo, itu Kak Leon? sama cewek?" tanya Metta— teman mereka yang satunya lagi saat mendengar suara bising dari arah Toilet.

Keduanya langsung mengikuti arah pandang Metta. Kalau soal Leon, mereka pasti gercep, biasa cewek, cogan, belum berpawang, gas aja lah.

"Iyaa weh Kak Leon, sama siapaa tuh." 

Ketiganya mengamati pergerakan Leon, tidak lupa mengambil dokumentasi. Pasti viral satu sekolah. 

"Ra! mau ngapain?" tanya Flo menghentikan langkah temannya itu. 

"Ya deket an dikit lah biar kelihatan," jawab Zura.

"Ish dari sini aja ra," saran Flo.

"Sttt, udah sana cari indomey rendang lo!" balas Zura mengakhiri, lalu dengan berjingkat jingkat mendekati objeknya, sedangkan Meta dan Flo hanya mengawasi gerak gerik temannya itu.

***

Terlihat jelas bayangan milik seorang gadis dengan rok sma kian mendekat ke arah Kyla juga Leon. Cewek dengan kuncir kuda itu menutup mulutnya rapat rapat sembari merapalkan doa dalam hati saat merasakan detak jantungnya yang kian memburu, ia merasa peluh telah terjun bebas dari dahinya.

Kini ia berharap supaya gadis berseragam SMA Penjunjung itu pergi menjauh. Kenapa disaat yang seperti ini ia harus bersama dengan lelaki menyebalkan di depannya, dan lagi mereka lebih terlihat seperti berpelukan, bedanya dengan pelukan pada umumnya mereka tidak menempel.

Berbeda dengan Leon yang sudah mematung sejak tadi, menahan pergerakan Kyla. Mata cowok itu menuju ke gadis di depannya, memperhatikan raut khawatir yang terlukis jelas di wajah Kyla. 

Bayangan itu tidak berhenti, malah kian mendekat membuat sekelebat ide muncul di benak Leon begitu saja. Dengan cepat ia langsung menarik tubuh Kyla ke belakang badanya, beruntung tubuh mungil cewek itu dapat tertutupi secara sempurna, menyisakan sepasang kakinya yang masih sedikit terlihat.

KyleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang