15. Jaket

23 3 0
                                    

HOII!! 

Maafin baru balik setelah sekian minggu :)) maklumin aja ya, yang nulis masih SD, eh engga maksudnya sekolah. Jadi harus ngeprioritasin tugas sama ulangan dulu hehe. 

Kalau lupa alur balik dulu deh ke part 14 xixiii

Happy reading !!

***

15. Jaket

Pagi pagi sekali di depan kelas XI IPA 5 sudah seperti pasar ikan. Daerah itu selalu di penuhi oleh banyak siswa,belum lagi lokasinya yang bisa di bilang favorite placenya murid murid yang menghuni lantai dua, mau mereka IPA atau bahasa atau IPS, kelas sepuluh sebelas dua belas. 

XI IPA 5 terletak jauh dari jangkauan guru. Selain XI IPA 5 ada XI IPA 4 juga X IPA 1. IPA 1 memang kelas unggulan, tapi jangan ditanya isinya. Benih benih pembuat onar juga mostwanted banyak tersebar di kelas itu, tapi otak mereka tetap berisi. Jadi silahkan simpulkan sendiri bagaimana ramainya daerah itu. Mulai dari yang bergosip di depan kelas sampai mereka yang berusil ria di pojokkan  kelas.

"Pengap anjret." Valen menarik paksa Kate keluar dari kelasnya, makin siang makin banyak murid yang mampir ke daerah itu.

Valen menghirup udara sejadi mungkin kemudian menghembuskannya. "Bebass!!" serunya namun tidak ada yang perduli.

"Yam lanjuttin yang tadi," ujar Valen kemudian Kate melanjutkan pembicaraan yang di maksuoleh Valen.

Sejak bertemu ayam kate yang sedang menyebrang pagi tadi, Valen memberi julukan Ayam pada sahabatnya itu. Ceritanya singkat. Kemarin malam Valen meminta Kate untuk menjemputnya. Bukannya datang dengan mobil, cewek itu malah datang dengan motor beat milik asisten rumah tangganya. Sudah terbiasa dengan mobil membuat Kate mengira rem motor itu terletak di bawah. Motor yang seharusnya berhenti malah merengut nyawa seekor ayam kate. Belum lagi mereka harus ganti rugi sebesar dua kali lipat harga ayam kate di internet. 

"Perasaan dari kemaren abang gue oke oke aja, gak ada masalah tuh," ujar Valen membalas cerita dari Kate.

"Ohh, gue tau, semalem dia ngobrol sama ikan di belakang," kata Valen sambil mengingat ingat kegiatan Vanno kemarin malam.

Kedua cewek itu bersandar pada pagar pembatas yang ada di depan kelas mereka, bercerita sambil melihat ke arah jalan raya juga gerbang depan sekolah yang terlihat dari depan kelas mereka. Hal seperti itu sudah menjadi kebiasaan keduanya, namun terkadang mereka juga sarapan di kantin.

"Najis men–eh eh Len, Kyla ngapain tuh." Kate menepuk nepuk pundak Valen sedikit keras membuat temannya sedikit meringis.

Tidak menghentikan perlakuannya,Valen langsung membalas perlakuan Kate lebih keras.

"Saket ogeb!" 

"Ya sama!"

"Apaan sih." Valen mengarahkan pandangannya ke arah bawah. Terlihat Kyla yang datang bersama dengan dua pemuda, dari atas sana terlihat gadis itu mencak mencak tidak jelas.

Valen membelakkan matanya."Heeh itu kan Kak Leon sama yang satunyaa, siapa, itu lo, aduh gue lupaa, yang gantengnya melebihi Leon, rangga-eh bukan bukan, Theo- emang Theo siapa, Ge –"

"Kale," bantu Kate.

"–nahh iya Kale, ngapain coba," lanjut Valen.

Valen memajukan kepalanya berusaha mendengar pembicaraan ketiga orang di bawah sana. Liat deh, Valen adalah contoh orang yang gobloknya di pelihara.

Dibawah sana Kyla masih terlihat sangat aktif. Bagaimana tidak, dua manusia datang ke rumahnya pagi pagi sekali dan hal itu sangat mengganggunya. Kalau kalian bertanya tentang keadaan gadis itu, jawabannya, ia tidak apa apa. Iya, Kyla gapapa. Buktinya pagi ini cewek itu kembali harus meladeni Leon.

KyleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang