22. Lyodra Giantari

29 1 0
                                        

Jangan lupa ninggalin jejak.

Happy reading!

Tinggalin jejak Kaw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggalin jejak Kaw

***

22. Lyodra Giantari

I can delete your photos, words, and things about you, but not with memories that have been formed for a long time—Leonnard Sebastian Mahendra.

***

Sudah lebih dari dua puluh menit motor Leon membelah keramaian kota. Sejak tadi pemuda itu harus terus mendengarkan ocehan Kyla yang tak berujung. Ada satu tempat yang ingin ia kunjungi, seharusnya tidak membawa gadis di belakangnya saat ini, tapi entah kenapa Leon ingin cewek itu tau sedikit, tentang dirinya.

"MAU BAWA GUE KEMANA SIH?!" 

Yak itu yang Kyla lakukan sepanjang perjalanan tadi, langit memang belum sepenuhnya berubah menjadi gelap, warna oranye masih mendominasi, tapi cewek itu belum sempat ijin ke ibunya untuk pulang lebih sore. 

"KAK LEOOOOOON!!!!!" jerit Kyla sambil menempeleng keras bagian belakang helm Leon saat motor itu sudah berhenti di suatu gedung yang sepertinya sudah berdiri sejak jaman Belanda.

"Ga capek teriak teriak dari tadi?" tanya pemuda itu setelah melepas Helmnya.

"Capek lah, Lo sih budek," balas Kyla ketus, "ini juga ngapain bawa Gue ke rsj? Gue masih waras." Kyla ikut melepas helmnya sambil menengok kebelakang membaca papan nama tempat itu.

"Yakin waras?"

"HEEH LO NGATAIN GUE GILA?!" Suara Kyla meninggi.

"Makin kelihatan gilanya," ujar Leon lalu berjalan masuk ke dalam bangunan itu di ikuti dengan Kyla di belakangnya, takut di tinggal di tempat seperti itu.

Ketika masuk ke dalamnya hawa sejuk langsung menyambut keduanya, hawa di luar dan dalam bangunan itu sangat berbeda. Terdapat taman luas di tengah bangunan kokoh itu yang membantu sirkulasi udara sama seperti kebanyakan rumah sakit jaman belanda pada umumnya. 

"Mau kemana jir?" Kyla menahan lengan kokoh milik pemuda di depannya.

"Masuk lah."

"Ck ngapain? Di tungguin bunda nih." Kyla menunjukkan layar ponselnya yang langsung dirampas oleh cowok itu.

"Halo tante," sapa Leon setelah menyambungkan panggilan dari WhatsApp Kyla.

Sang pemilik ponsel langsung membelakkan matanya sambil berusaha merampas benda gepeng tersebut. "Lo apa apaan?" tanya Kyla tanpa suara.

"Iya, oke, makasih tante." Kemudian Leon mengembalikan ponsel tersebut ke Kyla.

Cewek itu membaca pesan masuk di room chatnya, tertulis hati hati. Entah apa yang tadi Leon san Ibunya bicarakan.

KyleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang