31. Saturday Night

44 2 0
                                    

Hi Kaw

Btw part ini lumayan, itung itung lama ga balik ya hehe. Sori Kaw.

Typo bertebaran :D

Happy reading yaa!

***

31. Saturday Night

 Saturday Night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kyla menatap langit langit kamarnya. Setelah pertemuannya dengan Kale tadi ia langsung bergegas membereskan rumahnya, juga berharap dapat menepis jauh jauh pembahasannya bersama Kale tadi. Namun setelah ia selesai dengan tugasnya, isi kepalanya kembali terarah kesana. Setidaknya sebelum suara klakson dari mobil bundanya terdengar. 

Gadis itu memutuskan untuk keluar dari kamarnya menemui Laras, lebih tepatnya mencari titipannya pagi tadi.

"Bun, mobilnya ga dimasukin?" tanya Kyla. 

Matanya masih terarah pada kedua tangan bundanya, barang kali membawa sesuatu. Namun nihil, Laras tidak menjawab pertanyaan putrinya. 

"Bi Ines mana?"

Wanita paruh baya itu melangkah masuk kedalam ruangannya tidak lama setelahnya kembali melangkah ke luar. Kyla hanya mengekori gerak gerik Laras dengan tatapannya sampai saat ia mendapati bundanya hendak menuju ke mobilnya.

"Mau kemanaa? ikut dong," pinta Kyla menghalangi bundanya yang hampir keluar dari gerbang rumah mereka.

Laras memasukkan map map yang ia ambil tadi ke dalam totebagnya. "Balik ke butik, ada yang misskom." Kyla hanya mengangguk sebagai balasan.

"Ikut ikut."

Bunda menghentikan langkahnya, menoleh ke arah Kyla, "Mau ngapain? di rumah aja ya."

"Nebeng, tar turunin di TB." Kyla mengukir senyum di bibirnya, berusaha membujuk Laras. 

Gadis itu menatap penuh harap ke arah bundanya yang tengah berdiam diri, menimang nimang permintaanya.

"Ikut bunda ke butik aja ya? nanti pulang baru mampir mampir."

Mendengar jawaban bundanya, Kyla mendengus kasar. Pasalnya gadis itu akan membuang waktunya sia sia disana berjamjam.

"Gamau? yauda, dadah."

Kyla menahan lengan Laras seperti anak kecil yang tidak ingin di tinggal ibunya pergi ke warung depan rumah.

"Iya iya ayo," jawab Kyla pasrah lalu hendak meraih pintu mobil.

"Ga ganti?" tanya bunda menghentikan Kyla.

Kyla dengan santai menggeleng. Memangnya harus berpakaian seperti apa? toh dia sudah menggunakan kaos lengkap dengan celana trainingnya, ah ya tidak lupa ponsel terselip di kantung celananya.

KyleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang