39. Benang Merah

18 1 0
                                    

Halloww!! selamat hari Senin. Yang sekolah pasti lagi libur yaa?? sama dong. Seninnya ga kayak Senin ya :>

Oh ya, mau kasih kabar kalau Iwan terpantau aman. Dia juga udah di pindahin ke akuarium kok sama Leon.

 Dia juga udah di pindahin ke akuarium kok sama Leon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga mengobati rasa rindu ke Iwan.

Happy Reading

***

39. Benang Merah

Kyla baru saja kembali dari kantin bersama dua temannya. Seisi kelas langsung menyorot ke arahnya, kelas yang tadinya begitu ribut karena bel akan berbunyi, mendadak hening. Kyla yang merasa aneh ditatap oleh banyak orang, lantas berlagak tidak peduli. Namun saat ia menyadari mejanya yang berubah menjadi tempat sampah, ia langsung membalas setiap sorot yang ia dapatkan. 

"Kerjaan siapa?" tanya Kate pada Kyla yang hanya menggeleng mendengarnya.

"Ini sih keterlaluan, ngerusak properti sekolah." Valen berucap sembari mengusap noda tip ex yang ada di atas sana.

Mejanya kini penuh coretan tip-ex, dengan kata-kata yang tak seharusnya di tempatkan di sana, bahkan laci mejanya berisi sampah bekas makan. Kyla memandang mejanya jijik. Mau tidak mau gadis itu membersihkannya sebelum guru selanjutnya datang dan dia akan kena ceramah lagi.

Valen sudah berbalik, hendak bertanya pada seisi kelas yang tadi mendadak hening karena kembalinya Kyla. Namun Kate lebih dulu menahan lengan bagian atasnya. 

"Kita bantuin Kyla beresin dulu," ujar Kate kecil.

Valen berdecak, menepis tangan Kate agar lepas darinya. "Kate, kalau di diemin, yang ada keulang lagi." 

"Kalem, lo sendiri yang bilang ke Kyla jangan kepancing. Tapi lo sendiri?"

Valen mengarahkan pandangannya pada Kyla yang dengan lapang dada memasukkan sampah di laci mejanya ke kantong plasting yang ada di tangannya. Walaupun terlihat jelas bagaimana Kyla memendam amarahnya. 

Gadis itu akhirnya merebut plastik di tangan Kyla, membuat Kyla menoleh ke heranan. 

"Lo cari kain sama spirtus di lab bio sana," usir Valen setengah kesal.

Kyla yang awalnya bingung akhirnya beranjak dari tempatnya, pergi menuju lab biologi. 

Kakinya melangkah cepat mengejar waktu, tetapi ia membiarkan alam bawah sadarnya menebak-nebak siapa pelaku yang dengan tega mengotori mejanya. Di tangannya sudah ada sebotol cairan berwarna ungu, kini ia tinggal mencari kain di sekitar kamar mandi, karena yang ia tau itu tempat cleaning service meletakkan seluruh peralatan mereka jika tidak digunakan.

Ketika hendak memasuki toilet, tubuhnya menabrak seseorang, yang sama-sama tergesa ini keluar, namun mengurungkan niatnya saat mengetahui bahwa Kyla yang telah ditabraknya.

KyleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang