Happy reading!!
***
5. Harus dengar yang mana?
"Vanno mana?" tanya Leon.
"Masih gelut sama Bu Ina," jawab Ben.
"Belum selesai?" tanya Leon lagi.
Ben berdiri menepuk dengkulnya. "Ya kalau udah selesai dia bareng sama kita leyonn!!"
"Lah lo mau kemana?" panggil Leon.
"Mau mulung ikan di got,"kata Ben. Malas.
"Got kan di depan sekolah ada, ngapain ke dalem?"
Leon mengambil tasnya kemudian mengikuti Ben kedalam. Cowok itu paham apa yang akan dilakukan Ben di dalam. Apa lagi kalau bukan menyusul kembaran beda rahimnya.
"Gue tebak lo berdua pasti ga remit?" tebak Vanno. Cowok itu sudah berhasil bebas dari kandang Bu Ina, namun ada harga yang harus dibayar. Vanno baru saja selesai dari tugasnya menyapu halaman belakang sekolah. Bayangkan seorang Geovanno Martawangsa harus mengepel halaman belakang sekolahnya sendiri.
"Salah!" balas Ben cepat.
"Noh yang ga remit cuma Leon," lanjtnya.
Vanno merangkul kasar pundak Ben membuat cowok itu sedikit terjepit.
"Pelan pelan goblok!" decak Ben.
"Santai anjing!"balas Vanno tidak mau kalah.
Leon berbalik melihat kedua temannya yang masih saling berpelukan, mungkin lebih tepatnya berangkulan. "Pelangi pelangi alangkah indah muh," nyanyi Leon membuat kedunya tersadar kemudian saling mendorong.
"Nilai lo berapa?"tanya Vanno pada Leon.
"Yaelah lo gimana sih temenan udah tiga tahun masih aja nanya nilai Leon,"damprat Ben.
"Yon yon lo diem biar gue aja yang jawab." Ben menunjuk nunjuk dirinya sendiri dengan ibu jarinya, "jelas nilainya Leon pasti sembilan, Iya kan?!" tebak cowok itu membuat Leon berdehem.
Mereka bertiga melintasi lapangan SMA Penjunjung. Pandangan Leon terhenti ketika melihat seseorang diantara sekumpulan murid laki laki yang sedang asik duduk di bawah tiang bendera.
Ben menepuk pundak Leon."Yon," panggilnya kemudian menggeleng.
Leon melanjutkan langkahnya pandangannya sempat bertemu dengan Kale Mandratama. Jangan diperjelas sekarang siapa laki laki itu, yang jelas kalau Leon sudah menatap tajam seseorang bahkan tidak untuk sesekali waktu. Orang itu terpaksa harus berhadapan dengannya.
"Eh semalem gue mimpi s-" ucapan Vanno terpotong.
"Lo tadi pagi udah cerita," potong Ben. Pagi tadi Vanno sudah bercerita masalah mimpinya semalaman. Yang katanya di kejar kejar Kate lah, Bu Ina jadi patung lah, juga lainnya. Satu malem lima mimpi. Demi apa mimpi cowok itu semalam benar benar nyeleneh.
"Lah gue ditinggal?"
Tak ada jawaban.
"Cowok!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kyleon
Ficção Adolescente[ Update sesuai mood ] "Ada masa lalu yang belum selesai, juga hati dan logika yang tak sinkron." 27-12-20 🌻💛