02

2.4K 126 12
                                    

CHAPTER 2

"AKU gak maksudkan untuk menakutimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AKU gak maksudkan untuk menakutimu. Aku melihatmu di tempat parkir dan aku hanya mengira kamu mungkin teman sekelasku."

Jimin hampir berteriak. Karna mendengar kata 'akhirnya', dia merasa seperti dibuntuti atau semacamnya. Seram.

"Dibandingkan wajahku dengan siswa lain, aku terlihat lebih tua ka? Maksudku seperti senior disini."

Anggukan kecil, di mana menurutnya Jungkook tak akan setuju dengan pernyataannya yang buruk.

"Bukan tua tapi dewasa. Apa salahnya menjadi tua kalau kau masih memiliki wajah muda itu" ucap Jimin.

Bel berbunyi dan seperti biasa, Taehyung sudah berada di luar kelas Jimin menunggunya.

"Aku lapar. Ayuh kita makan sandwich yang lebih besar hari ni." Dengan senyuman, Taehyung berjalan bersama Jimin ke kafetaria.

"Siapa itu?" tanya Yeonjun sejak ia melihat wajah baru hari ini. Bukannya dia ingat semua wajah teman satu angkatannya tapi dia pasti melihat wajah baru.

"Itu budak baru, pria itu batch kita." Soobin menjawab itu bukan Jimin.

"Dia tampan meskipun tato begitu menakutkan di tangannya" Yeonjun langsung tak berminat dengan bad boy karna dia lebih pada greenlight bukan red flag.

"Dia sangat baik dan mudah diajak bicara." Keduanya menatap Jimin.

"Dia teman sekelasku. Bahkan teman dudukku. Aku kesepian selama berminggu-minggu dan sekarang dia duduk di sebelahku." Nada kegirangan suara Jimin terbunuh oleh suara pacarnya sendiri.

Suara deep itu.

"Siapa yang duduk di sebelahmu di kelas?" Taehyung duduk dan memberikan Jimin bagian sandwichnya. Ya, mereka berdua share.

"Itu murid baru. Dia baik. Menurutku kalian berdua harus berteman!"

"Gak apa" Taehyung tak berkenan semua itu.

"Dia sedang makan sendiri. Harus ke kita ajak dia? Agar kita bisa makan bersama?". Yeonjun baik-baik saja dengan itu. Dia ingin tahu lebih banyak tentang Jungkook.

"Jangan Jimin. Dia baik aja makan sendirian. Habiskan makananmu sebelum jam istirahat berakhir."

Jimin makan sandwichnya dengan sedikit berat hati karena dia tak bisa mengundang Jungkook untuk makan di sini.

Sementara Taehyung menatap pria itu dengan tajam seperti tatapan menjengkelkan itu.

×××

"TAEHYUNG..." Taehyung bersenandung saat Jimin memanggilnya.

"Kenapa kau tak biarkan Jungkook makan bersama kami tadi?"

Otomatis Taehyung duduk tegak. "Dia berikan aura aneh sih, jadi itu sebabnya aku tak mau dia berada di dekat kita".

"Itu tak baik Taehyung. Kau menghakiminya seperti itu padahal kau sama aja dengannya. Memberi aura aneh juga."

"Jangan dekati dengannya, Jimin. Aku tak suka melihat pria itu bersamamu" pesan Taehyung.

Apa mungkin dia cemburu? Jimin dan dia tak berada di kelas yang sama. Karna dia selalu bersama Soobin di kelas A.

"Kenapa? Dia pasti butuh teman! Seperti waktu kamu baru masuk sekolah ini, aku yang mendekatimu"

Taehyung meraih dagu Jimin dan mendekatkannya ke wajahnya, mencium bibir Jimin lembut.

"Dan itulah mengapa aku tak mau kamu berada di dekatnya atau dia akan berakhir sepertiku sekarang"

×××

KEESOKAN harinya, Jimin turun dari mobil di tempat biasa. Dapatkan pelukan dari Yeonjun seperti biasa juga. Tapi entah kenapa hari ini dia terganggu oleh sepeda super besar berwarna hitam yang masuk ke halaman sekolah. Dan pengendara itu memarkir mobilnya di samping mobil Taehyung.

Setiap orang terpaku pada pria tampan misterius ini. Dia melepas helmnya dan itu Jungkook. Oh tuhan, betapa seksi banget anak Jeon ini.

"Oh, selamat pagi Jimin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, selamat pagi Jimin"

Jimin terlalu bersemangat untuk sapaan itu, sampai-sampai dia mendekati Jungkook dan malah meninggalkan Taehyung di belakang.

"Selamat pagi Jungkook! Siap ke sekolah harini?"

Jungkook mengangguk dengan senyuman lebar.

"Aku suka melihat senyumanmu, Jimin."

TO BE CONTINUE

TO BE CONTINUE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓ | Possession 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang