CHAPTER 8
"JUNGKOOK-AH aku takut itu. Aku tak pernah mengendarai apapun sebelumnya." Terdengar sangat aneh di telinga Jungkook. Dia memiliki banyak visi sekarang. Tentang dia dan berkuda.
"Ia mudah dengan sepeda motorku, peluk aja aku, Gak apa kan? Aku jamin itu perasaan terbaik yang pernah ada"
Memang itu perasaan terbaik yang pernah ada. Melewati angin sepoi-sepoi seperti sedang terbang. Jungkook melihat Jimin di kaca spion membuatnya tertawa.
Ketika dia berhenti begitu tiba-tiba, helm Jimin menabraknya. "Aduh"
Dengan tawa kecil yang keluar dari mulutnya, Jungkook bertanya. "Kamu okay ka, Jimin?"
Jimin menggosok helmnya.
"Ya aku baik aja. Apa kita di sini?" Jungkook mengangguk dan menepuk tangan Jimin agar dia turun dari motor.
Mata Jimin berkeliaran di tempat-tempat saat tangan Jungkook membuka helmnya.
"Dimana kita sekarang?" Jimin bertanya karena tidak ada seorang pun kecuali mereka berdua. Sekarang Jungkook berdiri di sampingnya dengan helm lepas.
"Inilah yang kami sebut taman pribadi." Ia seperti taman dalam ruangan yang dipenuhi dengan bunga dan dedaunan. Tak begitu yakin mengapa Jungkook membawa Jimin ke sini tapi yang pasti hatinya menenangkan.
"Apa yang akan kita lakukan di sini?"
"Santai aja" Jungkook senyum.
"Tapi ini sangat indah. Aku suka pemandangan ini." Jimin terlalu bersemangat melihat indahnya fenomena itu.
Jungkook tersenyum manis melihat pria mungil itu sedang bermain kupu-kupu.
"Ah kenapa mereka terbang begitu tinggi" gumam Jimin. Jungkook terkekeh melihat Jimin terlalu pendek untuknya.
"Sini biar aku angkatmu" Dan kemudian, Jungkook mengangkat Jimin dengan gaya koala. Jimin merona merah.
"J-jungkook, apa yang kamu lakukan? Bisakah kamu menurunkanku semua orang memperhatikan kita"
Jungkook terkekeh pelan melihat Jimin yang terlalu malu. Dia bisa melihat rona merah muncul di pipi Jimin.
"Kau sangat imut Jiminshii" Jungkook menurunkan Jimin. Jimin memukul dada bidang Jungkook karna malu.
"Aku sangat senang melihatmu bahagia sekarang" kata Jungkook.Jimin tersenyum kecil. Dia coba untuk melupakan Taehyung kenapa bukan dia karna Taehyung adalah cinta pertamanya. Dia kehilangan cinta pertamanya tapi Jungkook terlalu berbeda. Terlihat seperti orang jahat tapi dia terlalu romantis bagi Jimin.
Jungkook memperhatikan Jimin mengerutkan kening di sebelahnya dan dia malah berbalik menghadap Jimin. Jarinya mendorong rambut Jimin ke belakang membuat pria kecil itu tersipu seperti biasa.
"Jangan sedih atas pria seperti itu. Kamu akan mendapatkan seseorang yang lebih baik"
Jimin hanya berdiam.
"Hei... Mau nonton film? Film horor? Ayuh kita nonton film Pengabdian Setan"
×××
JIMIN sering menutup matanya. Ada kemungkinan besar film horor untuk menontonnya. Jungkook menonton di samping Jimin tanpa gentar. Dia tak takut. Jimin mendekat ke telinga Jungkook dan berbisik, karna dia harus diam di bioskop.
"Kamu gak takut?" Jungkook suka itu. Suara lembut yang lapang dari Jimin ke telinganya. Dia ingin itu terjadi lebih sering.
Dia memegang dagu Jimin dan memalingkan wajahnya ke depan lagi agar Jungkook bisa balas berbisik.
"Jangan takut... aku tak akan biarkan kau bersendirian. Apa kau ingin pergi ke tempat lain hm?" Pertanyaan itu panas. Membuat Jimin merasakan sensasi kesemutan hingga ke tulang-tulangnya.
Tubuh Jimin menegang. Tak cukup berani untuk berbisik kembali. Ia merasa sangat aneh sekarang. Oh Tuhan itu hanya bisikan!
Tiba-tiba Jimin merasakan hangat di pahanya, membuat dirinya sedikit tersentak. Tangan Jungkook meramas pahanya.
Oh tidak. Apa dia menyentuhku sekarang? Jimin bahkan tak bisa berbicara lebih dulu saat Jungkook berbisik di telinganya.
"Pria di sebelah kamu coba menyentuhmu." Jimin mencuri pandang ke seberang.
Jungkook menarik pinggang Jimin lebih dekat sampai Jimin tak sengaja duduk di pangkuan Jungkook. Jimin tersentak saat Jungkook memeluknya.
Jimin langsung menatap wajah Jungkook. Mata mereka bertemu satu sama lain.
Tiba-tiba Jungkook merasakan sesuatu di bawahnya sudah keras. Junior Jungcock.
"Sial, ia sudah keras" gumam Jungkook sambil mengemam bibirnya.
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Possession 21+
Romance21+ Keluarga yang sempurna. Pacar yang sempurna. Teman yang sempurna sampai dia bertemu teman baru yang menginginkan dia untuk milik pria itu. "I...need you..." ucap Jimin terbata-bata. Nafasnya terengah-engah. Jungkook menyeringai suka sambil menji...