CHAPTER 14 : 🔞
"Nghh Kookiehh..."
Jimin mengeluarkan desahan lembut di telinganya sekarang. Dia merasakan sensasi luar biasa mengalir ke tubuhnya.
Jungkook di atas Jimin, mencium ke bawah ke leher pria terangsang dan menggigit telinganya.
"Ya sayang? kamu suka itu? Si kecil yang imut menyebut namaku, kamu suka ni kan?" Jungkook menghujam lubangnya semakin laju.
"Ahhh Kookiehh ni enak" Saat mulut Jimin terbuka lebar, rasakan sentuhan nikmat di dalam dirinya.
Jimin menepuk dada Jungkook dan Jungkook mengangkat wajahnya dari lehernya. "Hmm?"
"Baring." Jungkook mengikuti permintaan itu, Jimin berada di atas Jungkook.
Dia meraih tangan Jungkook untuk meletakkannya di pinggang mungilnya dan Jungkook mula menghujamnya.
"Fuck... Jimin..." Jungkook mendesah di bawahnya.
Jimin mencium bibir Jungkook sambil mereka berlawanan lidah bersama.
"Sekarang biarkan aku melakukannya untukmu." Jungkook menyeringai nakal.
"Ahhh Kookie.." Jimin melemparkan kepalanya ke belakang saat Jungkook masuk lebih dalam, menyentuh bagian sensitifnya.
"Ahhhhh.."
"Aahhhh..."
"Enak babyhh?" Jimin banyak mengangguk saat dia menabrak penis Jungkook.
"Kau yang terbaik sayang ahh." Jungkook membantu Jimin untuk menyentuh dengannya.
"Ohhh Jimin...." Jungkook mengangkat kaki kanan Jimin ke atas, penisnya meluncur keluar saat Jimin menyemprotkannya.
Kakinya gemetar, tubuhnya kejang, lubang mengepal. Jimin pasti membasahi tubuh Jungkook sekarang. Jimin memasukkannya kembali dan membantu Jungkook mencapai klimaksnya.
"I'm cumminghhh..." Jungkook menaikkan pinggulnya saat Jimin mendorong pinggulnya ke bawah, dia berasa penuh saat Jungkook menyemburkan spermanya yang hangat dan kental ke dalam dirinya.
"Fuck baby... Ni sangat nikmat kau terima spermaku..." Jungkook mencium bibir tebal Jimin dengan penuh nafsu sangat melepaskan cecairnya ke dalam Jimin.
"Mhmmm koookieehh..."
"Apa kau mau lagi dariku sayang? Penisku menginginkan pantat kecilmu yang kotor."
Jimin mengangguk, membalas ciumannya. Setiap kali dia bersama Jungkook, dia sangat energik dan sangat terangsang. Mungkin karena Jungkook sangat seksi dan tahu cara bersetubuhi seseorangan dengan penuh seksual.
Jungkook duduk dengan Jimin masih bersama dirinya dan spermanya, dia menahan Jimin dan perlahan turun dari tempat tidur. Dia berjalan ke pintu kaca yang dia miliki di kamarnya dan dia membukanya.
Dan dia mengambil cock ring sebelum memasang pada batang kecil Jimin. Jimin menggeleng kepalanya. Ini pasti sangat menderita.
Jungkook menurunkan Jimin, menarik batangnya yang masih keras. Dia membalikkan tubuh Jimin dan menatap spermanya yang mengalir keluar dari lubangnya.
"Sekarang kau akan nikmat lebih dari itu." Jimin mencengkeram pagar balkon, mengangkang untuknya. Jungkook memasuki batangnya ke belakang di Jimin hangat penuh dengan lubang cum, satu tangan melingkari pinggangnya dan satu lagi di lehernya.
"Jungkook... Pelann ah..."
"Aku lebih suka kasar... Kau buat aku semakin ghairah Jimin.... Ni akan pasti lebih menarik.."
Jungkook menggerakkan pinggulnya dengan cepat.
"AHHH KOOKIEEHHH...." Jimin mengerang keras sambil menjulurkan lidahnya nikmat. Matanya menjadi putih.
Jungkook dan penisnya bisa menyentubuhi Jimin apapun yang dia inginkan.
"Tubuhmu milikku. Wajah cantikmu milikku. Dada cantikmu milikku. Pantat bulat ni milikku. Semuanya milikku. Kau faham?"
"Yeah... Aku milikmu..."
Jungkook menyeringai. Dia mencondongkan tubuh lebih dekat ke telinga Jimin saat dia mendorongnya.
"Ahhh... Ngahhh aku mauuu cummm..."
"Sikit lagiiii sayang hhh" Jungkook mendesah nikmat apabila terasa jepitan Jimin.
Jungkook berkali-kali menampar punggung Jimin sehingga merah. Dia menggigit bahu Jimin menambahkan kesat gigitan ditubuh pria mungil itu.
"Ahhhhh kookiehhhh...."
"Akuhhh akan menghamilimu sayang ahhh.." erang Jungkook saat menembak spermanya yang masih penuh pada lubang Jimin.
×××
Taehyung berlari ke kamar dan hanya berhenti di sebuah kamar berlabel darurat. Dia masuk dan melihat Soobin yang duduk di samping tempat tidur.
"Apa yang dah terjadi?" tanya Taehyung saat melihat salah satu temannya yang lain terbaring di tempat tidur, tidak sadarkan diri dan tubuhnya dibalut kain putih hospital.
"Leher dan punggungnya sedikit retak. Lengan kanannya juga. Syukurlah kedua kakinya mengalami luka ringan tapi kepala Yeonjun membentur tanah dan dia kehilangan banyak darah." kata Soobin.
"Kemana dia pergi? Kau tahu?" Taehyung tidak tahu apa-apa. Dia tiada di sana.
"Dia bilang dia akan pergi dengan Jimin. Itulah yang dia katakan kepadaku sebelum pergi."
"Di mana Jimin? Apa kau udah menelepon dia?"
Soobin mengangguk. Nyatanya, sudah empat jam setelah kejadian dan tidak ada respon dari Jimin.
"Dia tak menjawab panggilan aku. Aku gak tahu di mana dia sekarang."
Taehyung mengepalkan tangannya, matanya menjadi memerah.
"Aku tahu di mana dia sekarang."
×××
Setelah beberapa jam kemudian....
Jimin sudah tidur berdengkur saat dirinya sudah menghajar habis dari Jungkook. Dia benar-benar lelah harini. Jungkook tak bisa untuk hentikan menghujam lubangnya dengan kasar.
Jungkook merenungnya sambil menyeringai melihat wajah imut Jimin. Dia membelai wajah mungil itu dengan jari.
"Kau begitu imut baby" Jungkook mencium bibirnya lembut.
Dia mengambil ponsel Jimin dan membuka isi galeri di ponsel. Dia melihat video seks mereka yang sudah direkod tadi.
Dia menyeringai nakal melihat wajah ghairah Jimin. Jimin begitu nikmat saat itu.
Seketika Kening Jungkook mengerut saat dia mendapat panggilan dari Soobin. Dia merengus geram lalu dia blok nomor sahabat Jimin itu.
"Tiada yang bisa mengambil Jimin dariku. Dia milik aku selamanya"
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Possession 21+
Romantiek21+ Keluarga yang sempurna. Pacar yang sempurna. Teman yang sempurna sampai dia bertemu teman baru yang menginginkan dia untuk milik pria itu. "I...need you..." ucap Jimin terbata-bata. Nafasnya terengah-engah. Jungkook menyeringai suka sambil menji...