18

644 51 13
                                    

CHAPTER 18

Jimin duduk di tempat biasanya karena itu adalah tempat duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin duduk di tempat biasanya karena itu adalah tempat duduknya. Tak ada tempat lain yang bisa dia duduki sekarang. Tak ada tempat kosong untuk menjatuhkan pantatnya di atasnya.

Mengapa dia berpikir untuk pindah tempat? Karena dia ingin menghindari Jungkook. Jungkook adalah teman duduknya dan dia benar-benar tak ingin mendekati Jungkook.

Jimin tak memberitahu Jungkook bahwa dia satu sekolah dengan Taehyung. Dia bahkan tak menyapa Jungkook pagi ini yang bukan kewajiban baginya.

Jungkook berjalan di kelas terlihat normal, berdasarkan mata Jimin sekarang. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak bertukar pandang dengan Jungkook. Memang dia tidak tertangkap oleh Jungkook.

Panas dari Jungkook ada di sebelah Jimin. Entah bagaimana dia bisa merasakan getaran Jungkook dan kehadirannya yang benar-benar menunjukkan sesuatu yang tidak baik.

"Pagi..." sapa Jungkook. Yah, suaranya begitu halus dan lembut. Jimin sama sekali tak rasa terancam.

"Pagi." Jimin membalas tapi tetap saja, matanya tidak menatap Jungkook.

"Aku ada di rumah kamu tadi pagi." Sebagian dari hati Jimin bersimpati pada Jungkook. Dia seharusnya memberi tahu Jungkook bahwa dia tidak pergi ke sekolah bersamanya hari ini.

"Dan ayahmu bilang kau sudah pergi ke sekolah dengan orang lain."

Sial. Jungkook terdengar sangat terluka. Apa aku terlalu menyakiti Jungkook?

"Maaf. Aku lupa memberitahumu itu."

"Tak apa pastikan kamu aman. Oh, ini aku membuatkan beberapa makanan untukmu." Jungkook mendorong kantong kertas ke meja Jimin. Jimin tidak tahu apakah dia harus menerimanya. Jungkook memasak untuknya dan sedih jika Jimin menolak tawaran itu.

"Kamu tak perlu terlalu Jungkook. Aku baik-baik aja makan apa pun yang kita miliki di kafetaria."

Jungkook mengukir senyum di wajahnya. "Ini kebiasaan baruku membuatkanmu makanan rumahan. Kita bisa makan bersama saat jam istirahat. Aku juga membuatnya untuk diriku sendiri."

"Tentu. Kami makan bersama dengan teman-temanku." Jimin mendengar helaan napas dari Jungkook.

"Apa kamu baik-baik aja dengan itu?" Akhirnya kepala Jimin menghadap ke arah Jungkook.

Dengan senyum lebar, Jungkook menjawab ya. "Kita akan makan bersama."

×××

Cara Jimin memeluk Taehyung membuat hati Jungkook sakit. Dia duduk di sebelah Jimin dengan Taehyung di seberang tempat Jimin. Taehyung sedang tak baik-baik aja sekarang.

Dari sekian banyak orang mengapa orang ini ada di meja. Bukankah Jungkook punya teman?

Jungkook membuka makanan yang dia buat untuk Jimin dan Taehyung bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia telah mengamati pria ini dan memperhatikan bahwa Jungkook terus memberi makan Jimin.

Jimin akan mendapatkan gigitan pertama sebelum Taehyung menghentikannya.

"Kenapa kau tak makan dulu?"

Dengan tangan Jungkook sedang memegang sendok bimbibap yang dibuatnya. Tatapan saling melotot. Waktu terus berjalan dan Taehyung seratus persen yakin bahwa Jungkook memasukkan sesuatu ke dalamnya.

Sampai.

Sendok itu masuk ke mulut Jungkook. Mengunyah dan menelan makanan ke dalam tubuhnya.

"Senang?" Jungkook mulai menyuapi Jimin padahal Jimin bilang dia bisa makan sendiri tapi Jungkook menolak.

Tetap saja... pasti ada sesuatu di dalamnya.

×××

Taehyung membasuh wajahnya karena matanya perlahan terpejam. Sudah waktunya dia tidur di kelas saat pelajaran sedang berlangsung tapi hari ini dia ingin tetap terjaga.

Dia membasahi wajahnya dan mengangkatnya untuk melihat cermin.

"Sial..." Dia kaget karena ada seseorang di belakangnya.

"Apa yang kau inginkan?" Dia bertanya sambil berbalik menghadap pria itu.

"Aku hanya ingin kau menjauh dari Jiminku." Jungkook memberikan tatapan bunuh pada Taehyung.

"Dan kenapa? Kenapa aku harus menuruti permintaanmu? Aku bukan peliharaan siapa pun, Jungkook-ssi." Taehyung marah.

"Kau menyakiti Jiminku. Jadi kau harus mundur. Aku menjaganya dari orang-orang sepertimu."

"Ini sebaliknya. Aku harus menjaga Jimin dari orang-orang sepertimu. Kau pikir kau adalah pria yang baik membuat Jimin jatuh cinta lalu bersama lo selamanya?"

Alih-alih Jungkook terluka atau mungkin meneteskan air mata atau semacamnya, dia tak respons selama beberapa detik pertama.

Sampai dia mulai tertawa, lebih seperti tawa jahat.

"Mengapa kau tertawa?"

Taehyung khawatir karena dia sendirian di sini. Bukannya dia tidak bisa melawan pria ini, dia bisa tapi dia masih memiliki emosi ketakutan di dalam dirinya.

"Aku ingin Jimin jatuh cinta padaku dan tetap bersama selamanya tapi aku tak pernah mengatakan aku baik."

Ini sangat membingungkan Taehyung. "Apa?"

Jungkook mencondongkan tubuh ke depan, menutup jarak antara dirinya dan Taehyung.

"Benar. Seharusnya kau takut dengan orang seperti aku."

×××

Jimin menunggu Taehyung di luar sekolah. Taehyung harus mengantarnya pulang. Sejak Jimin bersama Taehyung pagi tadi jadi lebih mudah baginya untuk kembali bersama Taehyung.

"Soobin! Apa kau melihat Taehyung?"

Soobin malah memberikan Jimin gelengan kepala. Dia sibuk dengan ponselnya.

"Jimin! ayo. Biar aku mengantarmu pulang." Tiba-tiba Jungkook muncul di samping Jimin.

Oh Tuhan!

"Aku seharusnya kembali dengan Taehyung-" Jungkook meraih tangannya perlahan.

"Dia tak ada sekarang, lebih baik mengirimmu kembali lebih awal sebelum ayahmu mulai khawatir. Soobin akan beritahunya nanti."

Soobin yang terlalu fokus dengan ponselnya, menganggukkan kepalanya. Dengan berat hati, Jimin mengikuti Jungkook ke mobilnya.

"Kita langsung pulang kan?" Jungkook mengenakan sabuk pengaman pada Jimin dan perlahan menyeringai.

"Langsung ke rumah-" tak lengkap karena tiba-tiba tubuh Jimin mati.

×××

"Taehyung?" Dia terus menelepon temannya sejak petang.

Taehyung tak menjawab telepon, bahkan tak membalas pesan apapun. Soobin memang pergi ke kelasnya dan tak ada yang tersisa kecuali tasnya.

Dan selembar kertas. Kertas robek dengan beberapa kata.

Sekarang aku orang baik

TO BE CONTINUED

Apa yang berlaku pada Taehyung? Bagaimana Jimin dan Jungkook?

✓ | Possession 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang