CHAPTER 10 : 🔞
Dia cekikikan di atas Jimin saat Jungkook membaringkan pria kecil di tempat tidurnya. Jimin tak bisa berhenti mencium leher Jungkook, dia sangat harum. Rengekan panjang keluar dari bibirnya saat Jungkook menarik tubuhnya menjauh, tak membiarkan Jimin mencium lehernya lagi.
"Apa kau meninggalkan bekas di leherku?" Karena cara Jimin mencium Jungkook bukan sekedar ciuman. Dia memang menghisap dan menggigit kulit Jungkook.
Jimin mengangguk pelan sambil menatap Jungkook. "Maaf..." Jungkook mendiamkan Jimin.
"Tak perlu. Aku suka itu. Tinggalkan hickey padaku, anywhere you want, babyboy" Jungkook terdengar begitu seksi.
Belum lagi pencahayaan di kamar Jungkook turut andil dalam kepanasan ini. Warnanya merah redup dan Jimin merasa lebih terangsang karena Jungkook.
Jimin tak sabar. Dia sangat menginginkan Jungkook. Ingin merasai seluruh tubuhnya sakit untuk Jungkook. Jungkook melepas bajunya dan sekarang menjadi setengah telanjang lagi. Jimin sangat ingin menggigit tubuh Jungkook sekarang. Tangannya menarik-narik celana Jungkook.
"Are you sure you want me?" Saat Jungkook memasukkan tangan Jimin ke dalam celananya.
Oh shit. Apa ini begitu nyata. Ianya terlalu panjang dan besar.
"Please... i want you.." Jimin memohon lagi. Jungkook menarik rambut Jimin ke belakang, mengamati wajahnya dari dekat.
"What a horny baby. Apa yang kau inginkan, beri tahu aku."
Tanpa rasa malu, Jimin hanya mengatakannya. "Fuck me please... I want you"
Itu yang ingin Jungkook dengar. "Kau pasti mau itu?" Jimin mengangguk lagi.
"Buka celanaku baby" Jimim cepat-cepat melepasnya dengan bantuan Jungkook. Sekarang, Jungkook telanjang di atasnya. Dan penisnya sangat enak. Terlihat sangat besar dan panjang.
"Biar aku melihatmu telanjang juga." Jungkook melepaskan bajunya dari Jimin.
"Fuck.. kau sangat cantik, Jimin-ssi..."
"Jungkook ahhh... please..." Jimin memohon.
"Sekarang.. aku mau-" Jimin tersedak dalam permohonannya sendiri saat dia merasakan sentuhan hangat di antara kedua kakinya. Kakinya terbuka lebar untuk Jungkook.
"Pussy wet for me?"
Jungkook merentangkan kaki Jimin lebih lebar agar dia bisa menyelam. Jari kaki Jimin melengkung, matanya mengarah ke belakang kepalanya, jari-jarinya mecengkam ke dalam seprai. Suara Jungkook menjilat lipatan Jimin bernafsu.
"Ahhh Jungg nghh"
Plak!
Plak!
"So fucking... Hmm wet. Ini enak..."
"Ahhh kookiehhh pelan ahhhh"
Jungkook menyeruput lebih banyak cecair Jimin dan Jimin begitu keluar dari dunia sekarang. Dia bisa merasakan lidah Jungkook menjilati lipatannya yang bengkak dan bibir Jungkook menghisap kuncup Jimin. Ketika Jimin coba untuk melihat ke bawah, dia bisa melihat Jungkook menutup matanya, tangan memegang kakinya terbuka dan lidahnya bergerak di lipatannya.
Cara Jungkook menjilati penis telanjang Jimin begitu panas. Jungkook benar-benar menikmati makan Jimin di luar. Bahkan dagu Jungkook sekarang berkilau dengan cecair sperma Jimin, Jungkook menginginkan lebih.
"Aku ingin pantat kamu untuk sarapanku. Kamu dengar aku?"
Jimin mengangguk cepat.
"Bagus. Pantat imut ini milliku." Jungkook menepuk pantat besar Jimin dan tubuh Jimin tersentak, kakinya menutup ke belakang.
"Nghh!"
"Buka kakimu, sayang!" Dan Jimin menyebar luas untuk Jungkook. Jungkook hendak menggeser jarinya tapi Jimin menghentikannya.
"Want your cock.. please"
"Tak ada jari sayang? Bisa kau mengambilnya?"
Jimin mengangguk. Jungkook mencium pantat Jimin untuk terakhir kalinya sebelum berlutut di antara kedua kakinya.
Tangan menarik-narik di bawah lututnya saat Jungkook menarik tubuhnya ke atas. Batang tebal Jungkook perlahan masuk ke dalam lubang Jimin.
"Nghhh~"
"Fuck baby.. lubangmu begitu nikmat" Jungkook memasukkan penisnya ke dalam dan Jimin terengah-engah. Terlalu besar, pantat kecil Jimin tak bisa menahan Jungkook. Jungkook membungkuk dan meletakkan tangan Jimin di sekelilingnya.
"Peluk aku baby, aku mau manghajar lubang pantat mu"
Jimin memeluknya, mendorong tubuhnya lebih dekat ke Jungkook. Astaga, dia merasa sangat kenyang. Telinga Jungkook kini berada di samping bibir Jimin dan sebaliknya. Jungkook dapat dengan jelas mendengar rintihan dan rengekan dari Jimin.
"Ahhh kookiee fuck ahh...."
TO BE CONTINUED
Maap lambat up
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Possession 21+
Romance21+ Keluarga yang sempurna. Pacar yang sempurna. Teman yang sempurna sampai dia bertemu teman baru yang menginginkan dia untuk milik pria itu. "I...need you..." ucap Jimin terbata-bata. Nafasnya terengah-engah. Jungkook menyeringai suka sambil menji...