21+ Keluarga yang sempurna. Pacar yang sempurna. Teman yang sempurna sampai dia bertemu teman baru yang menginginkan dia untuk milik pria itu.
"I...need you..." ucap Jimin terbata-bata. Nafasnya terengah-engah.
Jungkook menyeringai suka sambil menji...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HUJAN sangat deras ketika Jimin sedang dalam perjalanan pulang. Jungkook memutuskan untuk pergi ke tempatnya, berganti ke mobilnya dan mengantar Jimin kembali.
"Masuk lah.. Aku bawakan baju untuk kamu, tunggu disini ya" Saat Jungkook naik ke atas dan meninggalkan Jimin di belakang.
Astaga. Ini rumah Jungkook? Ini sangat besar. Dia kaya eoh?
Jungkook kembali terduduk dengan pakaiannya yang masih basah. "Ini.. pakai baju ini dan bawakan baju kamu ke sana."
Ruang cuci Jimin seharusnya. Dengan itu, Jungkook menghilang lagi mungkin kamu pergi ke ruang cuci.
Bajunya kebesaran di Jimin. Asalkan tak basah. Jimin berjalan ke kamar Jungkook memintanya untuk meletakkan pakaiannya yang basah dan Jimin tidak berfungsi saat melihat Jungkook bertelanjang dada, menyiapkan pengering.
Astaga. Tubuh berotot ramping seksi. Jimin berjalan mendekat namun matanya tertuju pada tubuh Jungkook.
"Berikan itu." Jungkook memasukkan semuanya dan menutup mesin. Jungkook menyadari tatapan Jimin. Dia bersandar pada mesin pengering, memindai Jimin dari atas ke bawah dengan kemejanya. Dia meraih tangan Jimin untuk mendekatinya dan meletakkannya di tubuhnya.
"Kamu masih.. dingin, Jimin?"
Tangan Jungkook melingkari pinggang Jimin, matanya menatapnya dan perlahan Jungkook mendorong tangan Jimin di tubuhnya hingga ke pinggang celana jeansnya yang basah. Sekarang Jimin sedang menarik-narik jeans Jungkook.
"Aku tahu cara untuk membuat kita merasa hangat."
"Ka- kau harus ganti jeans kau.. basah".
Jungkook menutup matanya, tidak mengharapkan respon seperti itu dari Jimin. Dia pikir Jimin akan melepas ikat pinggangnya atau mungkin dia meletakkan Jimin di atas pengering dan meletakkannya di antara kaki Jimin. Dia berpikir salah.
"Baiklah.. kalau kamu ingin memasukkan barang-barangmu yang lain, maka buka saja tutupnya."
Ya Jimin pakaian dalam. Dengan polosnya, Jimin menjawab, "Aku tak memakai apapun sekarang."
Jungkook sudah berdiri, tubuh Jimin begitu dekat. Tangannya yang masih melingkari pinggang Jimin perlahan turun, merasakan daging bulat dengan hanya selapis pakaian di atasnya. Jimin bahkan tidak tahu mengapa dia tidak melakukan apapun pada Jungkook sekarang. Seperti mengusirnya.
Jungkook memberikan aura ini yang membuat Jimin terpikat olehnya. Apalagi saat Jungkook sepanas ini.. Dia tidak pernah melihat Jungkook seperti ini sebelumnya. Jungkook benar-benar menampilkan aura bad boy di sekolah, tapi dia sangat perhatian saat bersama Jimin.
Wajahnya sangat dekat dengan Jimin. Hidung menyentuh hidung, nafas Jimin tercekat sekarang.
"Kalau begitu aku naik dan mengganti jeansku. Kamu mau ikut denganku? Atau duduk di ruang tamu?" Jungkook menatap terkunci dengan Jimin, menjilat bibirnya.
