CHAPTER 26
TAEHYUNG berdiri di luar kamar rumah sakit bersama Seokjin. Soobin masih merawat ayah Jimin yang belum memiliki gambaran jelas tentang hal ini.
"Pacarmu akan baik-baik aja, Taehyung" Seokjin menepuk pundak Taehyung, dengan nada suaranya yang sedikit lebih sedih dari biasanya.
Tampaknya tusukannya cukup dalam namun tak menyentuh organ penting apa pun. Jimin baru saja mengalami luka yang dalam dan kehilangan banyak darah.
Taehyung sebaliknya sudah berjalan-jalan memandangkan dia hanya mempunyai beberapa luka yang tidak begitu dalam. Atau dengan kata lain, dia terlalu degil untuk tinggal di sesuatu tempat.
Seokjin berjalan dengan sokongan kayu. Luka di pehanya pasti tak akan sembuh secepat itu.
Dan bertuahnya, teman lelaki, Kim Namjoon hanya tak sedarkan diri. Dia masih perlu menjalani pembedahan karna kecederaannya jauh lebih teruk daripada orang lain.
Nasib semua masih hidup.
"Maaf atas semua yang dia lakukan pada kalian semua." Seokjin meminta maaf atas pihak adiknya.
"Kupikir aku belum cukup tahu tentang adikku sendiri. Selama ini dia baik-baik aja, yah mungkin ia sebelum orang tua kami meninggal. Tapi aku tak pernah tahu dia lakukan hal gila ini."
Taehyung hanya bisa menghela napasnya saat mengetahui kebenaran Jeon Jungkook. Jungkook bukanlah seorang siswa SMA, dia hampir berumur 25 tahun dan memiliki perusahaan sendiri. Dia adalah seorang pengusaha kaya yang tak pernah mengalami kesusahan atau masalah.
Dia pergi ke sekolah hanya demi dekat dengan Jimin dan pastinya memiliki Jimin untuk dirinya sendiri.
Hal yang menakutkan adalah Jungkook telah menguntit Jimin selama bertahun-tahun. Baru sekarang dia mulai bergerak dan akhirnya bisa bersama Jimin tak lebih dari beberapa minggu.
Dia ditangkap karna kejahatan itu.
"Saya harap kamu menjaganya baik" ucap Seokjin sebelum dia membalikkan badannya.
"Oh. Jangan terlalu khawatir. Jungkook tak akan mengganggu pacarmu lagi." Seperti seharusnya.
×××
KEESOKAN paginya, Jimin mulai bangun dan perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya berada di ruang perawatan.
Kemudian, Taehyung memasuki kamar dan melihat kekasihnya sudah bangun.
"Jimin?"
Jimin menoleh ke arah suara itu. Bibirnya terangkat sedikit.
"Taehyung..."
Taehyung berlari dan memeluk Jimin lebih erat. "Oh Tuhan. Kamu sudah bangun! Syukurlah kamu baik-baik aja."
Jimin tersenyum bahagia mendengarkan Taehyung dan dia membalas pelukannya. "Kamu oke?"
Taehyung mengangguk kepala.
"Sepertinya kamu sudah pulih sekarang. Ayo bersiap-siap pulang. Ayahmu, Yeonjun, dan Soobin ada di rumah."
Jimin mengangguk dan perlahan-lahan bangun dari kamar yang dibantu dengan Taehyung.
Selama perjalanan menuju rumah Jimin, mereka agak canggung terutama Jimin. Dia sudah membuat Taehyung kecewa berkali-kali karna dia mempercayai Jungkook darinya. Namun saat kebenarannya terungkap, Jimin merasa bersalah atas kelakuannya terhadap Taehyung di masa lalu.
"Maaf... Seharusnya aku tak lakukan itu dekatmu. Aku terlalu percaya padanya..." ucap Jimin sedih sambil menundukkan kepalanya.
Taehyung terkekeh. "Yah.. tak apa-apa Jimin. Semuanya sudah berakhir dan itu tak disengaja. Jangan lupa kalau sekarang kamu bersamaku selamanya."
Taehyung menggenggam tangan Jimin yang membuat pipi Jimin sedikit merona.
Sesampainya di rumah Jimin, Yeonjun, Soobin dan ayah Jimin sudah berada di luar menunggu Jimin pulang. Yeonjun berlari dan memeluk Jimin dengan erat. Dia sangat merindukan temannya.
"Syukurlah kau baik-baik saja sekarang. Aku khawatir kau akan kehilangan kami selamanya." Yeonjun menangis.
Jimin menyeka air mata Yeonjun dan memeluknya kembali.
"Jangan khawatir, itu tak akan terjadi nanti." Kemudian pandangannya beralih ke Soobin yang sedang tersenyum.
"Welcome back, Jimin. Syukurlah kamu sudah pulih sekarang" ucap Soobin.
"Gumawo..." kemudian pandangan terakhir beralih pada ayahnya yang menangis.
"Ayah...."
Ayahnya menghela nafas berat saat dia melangkah mendekati putranya.
"Jimin, ayah benar-benar minta maaf... Ayah bukan ayah yang baik untuk mengurus anak-anakku sendiri sampai ayah membiarkan pria sialan itu membelamu. Ayah terlalu percaya padanya ketika Taehyung dan Soobin memberitahuku hal itu, lalu Ayah tahu dia psikopat." Ayah Jimin merasa bersalah setelah mengungkit kejadian masa lalu.
Jimin menggelengkan kepalanya dan memeluk ayahnya lebih erat.
"Jangan khawatir, paman. Dia tak akan melihat Jimin kita setelah ini." Tentu, Taehyung yang berkata.
Kalian pasti itu tidak akan berlaku?
×××
"TUAN! Tuan!" salah satu petugas polisi berlari menuju kepala polisi mereka. Dia kehabisan nafas.
"Kenapa ini?" Alisnya terangkat menatap muka cuak petugas.
"Tuan... Jeon Jungkook sudah kabur!"
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Possession 21+
Romance21+ Keluarga yang sempurna. Pacar yang sempurna. Teman yang sempurna sampai dia bertemu teman baru yang menginginkan dia untuk milik pria itu. "I...need you..." ucap Jimin terbata-bata. Nafasnya terengah-engah. Jungkook menyeringai suka sambil menji...