03

2K 125 14
                                    

CHAPTER 3

"BAGAIMANA kemarin? Maksud saya sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BAGAIMANA kemarin? Maksud saya sekolah... Apa kamu sudah punya teman sampai akhir tahun terakhirmu?" Jimin tak bisa berhenti bersikap ramah.

Lesung pipitnya yang jarang kelihatan dan membuatkan Jimin ingin mencucuknya. Akhirnya dia buat.

Dia mencucuk lesung pipit di sebelah bibir Jungkook. "Oh no i'm so sorry! Saya tak bermaksud begitu!"

Jungkook menayangkan senyuman yang menampakkan gigi melihat gelagat si kecil itu. Comel! 

"Tak apa. Saya tahu lesung pipitku menawan hehehe," kata Jungkook mengusik. Merah betul pipi Jimin sekarang.

"Dan pertanyaan itu, saya fikir kita teman? Kan?"

"Maksud saya, teman selain saya."

Jungkook mengangkat bahu sambil menggelengkan kepalanya seolah-olah masih tiada kawan baru selain Jimin.

"Saya tak fikir sesiapa pun mahu berteman dengan saya ketika itu. Mungkin saya fikir pakaian ini kelihatan menakutkan bagi mereka."

Mata Jimin naik turun ke arah Jungkook, memindai segala kemungkinan. "Saya sudah terbiasa dengan jenis mode ini sebelumnya".

Karna pacarnya, Kim Taehyung juga memakai gaya yang sama persis seperti dirinya. Terlihat pembuat onar tapi hatinya murni.

"La... ya?"

"Yaa.. sebenarnya pacar saya memakai pakaian seperti kamu. Cuma dia tak punya tato. Tapi sudahlah kamu itu nggak ada seramnya" Jungkook mengangkat alisnya saat mendengar Jimin berkata 'pacar'.

"Oh, lelaki yang bersama kamu pagi tadi ya? Aku fikir dia hyung kamu."

Taehyung? Hyung Jimin?

"Bukan. Itu Kim Taehyung, he is my boyfriend" kata Jimin sambil ketawa kecil.

Loceng berbunyi dan sudah tiba masanya untuk berehat. "Mau ikut saya rehat sekali?"

Yeonjun dan Soobin ketawa melihat gurauan yang dibuat Jungkook. Tak pernah tahu seseorang boleh menjadi sehambar ini.

"Aigo, Jungkook ah! Aku tak sangka kau sebodoh ini macam mana kamu masih pakai pempes bayi sedangkan kamu sudah umur 16 tahun sih dulu?" Jungkook meneguk susunya, tekaknya sedikit kering selepas bergelak ketawa bersama teman Jimin.

"Siapa ini?"

Jungkook mendongak mencari suara orang baru dekat meja. Seorang lelaki berambut coklat perlahan-lahan duduk di sebelah Jimin, menghadiahkan ciuman di pipi Jimin.

"Ahh sayang, ni Jungkook." Jimin memperkenalkan Jungkook kepada Taehyung.

Jungkook menghulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Taehyung. Taehyung mengambil tangannya, sebagai salam.

"Senang bertemu denganmu, Taehyung" ejek Jungkook kemudian senyuman kecil terbit di bibirnya.

×××

DIA mengambil seluruh botol alih-alih menuangkannya ke gelas. Berjalan ke kolam renang dan menikmati langit gelap di atas.

"Yah Jungkook, aku pergi Club jap. Kau nak ikut tak?" Seokjin berdiri di tepi pintu kaca besar, kelihatan bersegak untuk pesta malam ni. 

"Tak, kau pergi je lah, hyung. Aku ada urusan sikit."

Seokjin mengangguk dari jauh. Dia tahu adik lelakinya itu sudah lama tak keluar berseronok dengannya.

"Alright. Kalau macam itu enjoy your work, bro. Aku tak balik rumah malam ni,  aku duduk bermalam dekat hotel Namjoon." Jungkook mengangkat botol arak sebagai pengganti angguk.

Tak lama kemudian abangnya beredar dan Jungkook memasuki ke rumah besar itu, terus ke bilik kegemarannya.

Dia menutup pintu dan duduk di atas meja yang mempunyai terlalu banyak barang. Dia meraih sesuatu di tangannya dan mencium sekeping foto di tangannya.

Gambar siapa agaknya yang Jungkook cium?

"Aku akan dapatkanmu tak lama lagi, sayang."

TO BE CONTINUE

TO BE CONTINUE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓ | Possession 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang