CHAPTER 16 : 🔞
Jungkook terus memberi makan Jimin dengan makanan yang dia bawa dari rumah. Jimin bikin rasa senang karena makanan atau senang karena benih Jungkook.
Sejujurnya dia butuh bantuan Jungkook. Dia tidak enak badan. Kejantanannya terasa begitu perih dan bengkak. Sepertinya dia melakukan hubungan seks yang intens. Seks yang terlalu intens.
Dia tak ingat apapun.
"Ngh."
Jimin terbangun dengan bantuan Jungkook. Menerapkan beberapa krim di atasnya, mungkin dia tahu Jimin sakit.
Jungkook adalah pria yang baik. Dia bahkan mengatakan dia menyesal atas seks yang kasar. Dia akan membuat Jimin lebih gentle nanti. Tak bisa berkata apa-apa karna Jimin menyukai seks kasarnya.
Jungkook menarik rambut Jimin ke belakang telinganya, membelai pipinya dengan mata tenggelam dalam ke mata Jimin.
"Makanan aku masak oke? Aku baru aja memasak bubur untukmu." Jimin mengangguk, memberi Jungkook senyum yang ingin dilihatnya.
"Kenapa kau tak memakannya juga Jungkook? Kau pasti lapar." Tak mungkin Jimin melihat Jungkook makan masakannya sendiri sekarang.
"Aku baik-baik saja. Yang penting kamu mendapatkan makananmu. Sekarang buka mulut imutmu." Jungkook memberi makan Jimin lebih dari sebelum.
Oh, bagaimana Jimin begitu mencintai Jungkook sekarang. Tampan, tinggi, kuat, kaya, bisa memasak, seks yang baik, sangat romantis. Di mana menemukan pria seperti Jungkook?
Hanya dia yang tersedia untuk Jimin. Jimin dapat melihat Taehyung berjalan di kafetaria, berjalan lurus seperti biasanya. Soobin ada di sana tapi tidak dengan Yeonjun.
Mulut masih mengunyah, Jimin coba memahami situasi di mana Yeonjun tak ada. Dia belum melihat temannya sejak hari itu dia berjanji untuk bergaul dengannya. Apa dia sakit?
Dagunya dipegang oleh seseorang dan itu adalah Jungkook. Matanya berapi-api dan gelap. Secara harfiah memasuki jiwanya dengan mata gelap Jungkook.
"Mana kamu melihat? Mata itu hanya bisa menatapku, Jimin-ssi" Jungkook sangat cemburu.
"Aku hanya ingin tahu di mana Yeonjun. Aku mengiriminya pesan pagi tadi tapi dia tak membalas."
Jungkook tidak tahu itu. "Kau mengirim sms pada Yeonjun?" Dengan sedikit anggukan, Jimin mengiyakan.
"Aku pikir kamu sedang tidur? Bukankah aku ada di dalam kamu saat itu?" Memang benar. Jungkook tidak ingin mengambilnya. Dia ingin Jimin rasa hangat penisnya.
Jadi, ini adalah sesi kehangatan penis tapi dalam tidurnya. Jimin merasa begitu penuh dengan sperma Jungkook. Tidur dengan Jungkook sudah menjadi rutin harian. Bahkan ayahnya baik-baik saja dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Possession 21+
Romance21+ Keluarga yang sempurna. Pacar yang sempurna. Teman yang sempurna sampai dia bertemu teman baru yang menginginkan dia untuk milik pria itu. "I...need you..." ucap Jimin terbata-bata. Nafasnya terengah-engah. Jungkook menyeringai suka sambil menji...