21+ Keluarga yang sempurna. Pacar yang sempurna. Teman yang sempurna sampai dia bertemu teman baru yang menginginkan dia untuk milik pria itu.
"I...need you..." ucap Jimin terbata-bata. Nafasnya terengah-engah.
Jungkook menyeringai suka sambil menji...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PARK JIMIN - Sweet boy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JEON JUNGKOOK - Dangerous man
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KIMTAEHYUNG - Bad boy
(◍•◍•◍•◍)
Dia melihat ke arah kubur. Nama-nama yang tertulis di situ sudah biasa baginya. Dia berasa seperti berada dalam gelung yang sama yang terus berulang setiap hari.
"Kenapa mak ayah perlu pergi? Sentiasa tinggalkan Kook..." Meratapi kubur menjadi rutin hariannya.
"Astaga, aku cari kau merata tempat, kau tahu." Dia menoleh ke belakang. Abang.
"Jungkook... tolong hentikan semua ni." Dia mengeluh. Dia membongkok dan cuba menarik adiknya berdiri.
"Tak! Kau tak faham!"
"Jungkook, kau ada aku. Aku ada untuk kau, please bangun dan teruskan hidup kau." Tetapi Jungkook menolak tangan Seokjin.
"Tak, kau tak pernah bersama aku. Semua orang tinggalkan aku sendirian." Jungkook mengalami begitu banyak detik sedih yang dia tidak mahu ingat.
×××
Dia masuk ke dalam kafe dengan mata merah. Mungkin dia perlukan kafein untuk menenangkan dirinya.
"Aduh..." dia terdengar seseorang berkata seperti itu dan rupa-rupanya seorang budak lelaki sedang terbaring di atas tanah.
Dia segera melutut. "Astaga, saya minta maaf, saya tak nampak awak-" Matanya bersinar-sinar sambil memandang wajah lelaki itu.
Dan ia tak lain tak bukan Jimin.
"No problem!" Jimin mengesat habuk di lututnya, pasti ada kesan parut di sikunya. Jimin perlahan-lahan memandang wajah Jungkook.
"Ya tuhan! Awak menangis... Maafkan saya! Saya terlanggar awak. Did i hurt you?" Jimin bertanya sambil matanya merenung tubuh Jungkook, berharap lelaki itu tidak cedera.
Kenapa dia tanya keadaan aku sedangkan dia yang cedera? Dia melihat mata aku... melihat aku menangis dan fikiran pertama di fikirannya adalah bimbang tentang aku?
"I'm so sorry!" Kata Jimin lalu Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Tak apa. Awak yang sakit sekarang. Saya kena bawa awak ke rumah sakit."
"It's okay" Jimin perlahan-lahan bangun dan Jungkook memandangnya dengan tangan bersedia untuk menangkap Jimin jika lelaki comel itu terjatuh.
"Hm saya perlu pergi sekarang..." Kata Jimin sambil melihat jam tangannya.
"Oh, kalau awak sedih, tolong jangan sedih. Cause you have a great smile so be happy! Saya akan sentiasa support kebahagiaan awak!" Jimin melambai ke arah Jungkook dan berlalu pergi, hilang dari pandangannya.
Jungkook berdiri di situ, perlahan-lahan mengubah dahinya menjadi senyuman.
"Aku dah jumpa kehidupan aku sekarang."
"Dia lah pasangan jiwa aku!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.