23

623 41 3
                                    

CHAPTER 23

JUNGKOOK berjalan di gedung penuh dengan jasnya. Tak bohong lah, tapi wanita yang baru saja lewat bisa benar-benar terjatuh ke lantai, saling bertabrakan saat perhatian mereka teralihkan oleh pria itu.

 Tak bohong lah, tapi wanita yang baru saja lewat bisa benar-benar terjatuh ke lantai, saling bertabrakan saat perhatian mereka teralihkan oleh pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alis tajam yang indah dan dada bidang itu, belum lagi jawline yang tajam benar-benar mematikan pemandangan di sekitarnya. Dia adalah pemandangan yang sungguh tampan.

"Tuan! Sudah lama sejak kamu di sini... kami memiliki banyak-" Sekretaris itu tergagap saat dia menerima tatapan tajam dari pria itu.

"Masalah?"

Ya, itu mengintimidasi. Getarannya mengintimidasi. Hanya dengan melihat dari sekretarisnya dia tahu jawabannya.

"Aku pergi hanya untuk beberapa minggu dan kamu tak bisa menangani apa pun! Kamu semua tak bisa buat apa pun? Apa gunanya dibayar tapi kamu bisa mengaturnya?"

Jungkook hampir menggeram. Orang bisa mendengar suaranya. Keras dan tegas dan untuk sebagian besar gadis di sana, seksi.

Jungkook pasti bisa berbicara dengan mereka seperti itu sepanjang waktu. Mereka pasti akan berlutut.

"Tapi Tuan Jeon... kami harus menunggumu dan-" Lagi-lagi kalimatnya dipotong.

"Tunggu saya buat apa? bilang iya? kasih solusi? Adakan rapat untuk membahas ide-ide mengatasinya? Buang-buang waktu?" Jungkook menggelengkan kepalanya dengan seringai tipis di wajahnya.

"Inilah mengapa aku benci datang ke sini. Setiap kali aku di sini, aku akan selalu dibombardir dengan daftar panjang omong kosongmu dan menghadapi semua pekerja tak berguna yang tidak bisa selesaikan ni." Sekretarisnya tak mengatakan sepatah kata pun.

"Bawakan aku semua berkas dan kopi panas ke kantorku pukul lima. Aku akan mengurus semuanya sekarang dan kamu melanjutkan apa pun yang aku putuskan. Mengerti?" Anggukan kecil diberikan pada Jungkook.

"Aku tak punya banyak waktu, aku harus ada di rumah untuk seseorang sebelum malam."

Nah... itu membuat semua gadis disekitarnya menangis putus asa. Pastinya mereka hanya bisa membayangkan situasi apa pun yang mereka inginkan untuk menempatkan Jungkook karena mereka pasti tak bisa memilikinya.

✓ | Possession 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang