12

1.9K 91 5
                                    

CHAPTER 12

Jimin bangun dengan kepala yang sangat berat, tubuh yang lelah dan pasti sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jimin bangun dengan kepala yang sangat berat, tubuh yang lelah dan pasti sakit. Tempat tidurnya juga bukan dia. Sejauh yang dia ingat, dia pernah tidur dengan seseorang. Dia melihat ke pinggangnya, ada tangan yang melingkari pinggangnya. Dengan melihat tatonya, itu pasti milik Jungkook.

"Oh tuhan. Apa aku tidur dengan Jungkookie?"

Jimin benar-benar ingin bergerak tapi dia tak bisa. Belum lagi, dia merasa sangat lemah. Dia berada di tempat tidur menghadap dengan Jungkook di sampingnya, menunjukkan punggung telanjang Jungkook dan tangan di pinggangnya.

"Kau sudah bangun?" Jungkook menggeram sedikit di dekat telinga Jimin karena Jungkook bisa merasakan Jimin bergerak di sebelahnya. Jungkook mengangkat tubuhnya, menggali siku di tempat tidur dan menatap wajah Jimin. Love bite di kulit Jungkook, lehernya ditutupi dengan itu.

"A-aku lakukan semua ini?" Jimin bertanya sambil mengarahkan jarinya ke lovebite di leher Jungkook.

"Siapa lagi? Kau benar-benar menginginkanku, kau menggigitku di mana-mana" Selimut dilempar ke samping dan paha Jungkook, pinggulnya ditutupi dengan lovebite yang sama.

"Jadi agar adil, aku menggigitmu juga. Terlihat cantik dengan itu" Jungkook menyentuh beberapa lovebite di leher Jimin, membuat pria kecil itu merasa geli.

"Kami.. um..."

"Ya. Kami berhubungan seks. Kau yang memintanya, jadi aku melakukan apapun untukmu." Jungkook mulai memberikan ciuman lembut di leher Jimin, menggigit bekas cinta yang diinjak Jungkook pada Jimin.

Sensasi mengalir ke seluruh tubuh Jimin. Dia bisa mengingat sedikit malam itu. Dia pasti tahu bagaimana membuatnya berteriak keras untuk Jungkook.

"Jungkook..."

"Ya, sayang?" Jungkook menjawab ke telinga Jimin, meninggalkan bisikan mendesah di sana. Dia menghisap telinga Jimin.

Jimin melihat jam sudah hampir pukul 9. Masa untuk dia bersekolah masa ni. "Bukankah kita terlambat ke sekolah?"

"Kamu ingin pergi ke sekolah dengan lovebite ni? Bisa kamu berjalan dengan baik?"

Jimin menunduk malu. Ya Jimin tak bisa berjalan dengan baik kerana Jungkook tidak henti menghajar lubangnya sehingga pagi sore.

"Istirahat saja untuk hari ini bersamaku.. aku akan melakukan segalanya untukmu."

×××

Ini sepulang sekolah dan Taehyung berdiri di depan rumah Jimin. Dia tidak merasa benar. Cara Jimin bertingkah aneh dan membolos sehari dari sekolah.

Dia mengetuk pintu dan menunggu Jimin membukanya. Tidak ada Jawaban. Dia mengetuk lagi dan beberapa detik menyerah, pintu akhirnya terbuka, tetapi dengan orang lain membuka pintu.

"Taehyung?"

"Paman?"

Ayah Jimin pulang kerja lebih awal hari ini. Dan dia membiarkan Taehyung karena dia mengerti alasan mengapa Taehyung ada di sini.

"Kenapa kau seperti ni Taehyung? Aku percaya padamu." Dia berkata tanpa memberi Taehyung waktu untuk konteks singkat sebelum konservasi.

"Maaf. Itu bukan hal yang baik untuk dilakukan. Aku dipengaruhi oleh teman-temanku yang buruk.."

Ayah Jimin agak sedih. Ketika Jimin memperkenalkan Taehyung tahun lalu, dia baik-baik saja. Tapi sekarang..

"Bisa paman membiarkanku bertemu Jimin? Dia pantas mendapatkan penjelasan."

"Dia tak ada di rumah. Rasanya dia pergi lagi dengan Jungkook sepulang sekolah." Mata Taehyung sedikit lebih gelap sekarang. Jungkook? Apakah itu benar? Ayah Jimin mengenalnya?

"Mereka tak sekolah hari ini, aku tak melihat mereka."

Ayah Jimin memiringkan kepalanya agar Jimin tidak pulang tadi malam?

"Mereka bolos sekolah? Jimin tak mengirimiku pesan mengatakan dia bolos sekolah. Dia hanya bilang dia ada di tempat Jungkook tadi malam." Sekarang ayah Jimin semakin marah.

"Maaf, tapi aku harus mengatakan ini pada paman." Ayah Jimin bersenandung saat dia mengetik teks untuk Jimin.

"Jungkook bukan—" Tiba-tiba pintu depan terbuka lebar dan kedua orang ketiga yang mereka bicarakan berdiri di sana.

"Jimin sedang tak enak badan, paman. Aku harus menjaganya malam semalam. Maaf" ucap Jungkook sambil mengantar Jimin ke kamarnya. Taehyung mengatupkan rahangnya, menatap Jungkook. Segera Jungkook turun lagi dan meminta maaf kepada ayah Jimin.

"Aku harus pergi sekarang. Kakakku sedang menungguku" Jungkook meninggalkan rumah dengan tatapan dan seringai di wajahnya, menatap wajah Taehyung.

Taehyung mengetap rahangnya sambil menggenggam tangannya penumbuk.

"Sialan Jungkook, kau rampas Jimin dari aku!"

TO BE CONTINUED

maaf telat update part selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf telat update part selanjutnya. Aku terlalu sibuk akhir-akhir ni harap kalian menungguni part selanjutnya nanti. Makasih yang mampir dan suka cerita ni 😘

✓ | Possession 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang