015. Useless God

6.7K 1.1K 68
                                    

"Fuck! Berhenti berontak!"

Tubuh dihantam ke lantai. Rambut ditarik, lalu dibenturkan ke dinding.

"Hey, tidak ada gunanya melawan. Jadi anak baik saja, hm?"

"K-Kak Jea ... Kak ... Tolong ..."

Tawa menggelegar memenuhi ruangan. Rambut kembali ditarik. Memaksanya untuk mendongak. Membuat rasa sakit di kepala semakin menjadi-jadi. Merasakan denyutan nyeri di pelipis, juga darah mengalir dari hidung.

"Right. Kakakmu, Jea, sudah tidak peduli padamu. Uang lebih berharga dari pada manusia di dunia ini. Aku tidak melakukan hal yang buruk. Aku hanya membantu kalian. Maka dari itu, kau harus membayarnya. Okay, Athan? Lebarkan kakimu."

"Dia tidak sadar! Detak jantungnya melemah!"

"Edeth, Edeth!"

"Terus panggil dia. Aku akan pergi mencari bantuan."

"Kerja bagus. Sekarang, bereskan semua itu dan kita pergi ke tempat selanjutnya."

Cairan kental berwarna merah, menetes dari ujung jas putih yang ternoda. Bau anyir serta busuk bisa tercium dari mana saja. Meraih pakaian usang penuh darah. Menyeret objek penelitian mereka. Melemparnya ke dalam parit penuh tubuh tak bernyawa.

Embusan napas keluar perlahan. Membentuk uap di depan bibir, menunjukkan suhu udara yang tengah berada di bawah rata-rata.

Manik hitam menatap datar telapak tangan yang penuh oleh darah yang mulai mengering.

"Edeth, kau bisa dengar suara kami?"

"Bertahanlah sebentar lagi."

"Mana Dokternya?!"

"Athan, lihat baik-baik. Jangan pernah alihkan pandanganmu."

Dia menurut. Sungguh tak mengalihkan tatapannya. Menatap lekat peristiwa tersebut. Mencatat observasinya dengan lebih detail dari yang biasa. Menanam tiap detik yang terjadi di otak dan di hati, agar ia tak lupa sampai ia mati.

NEW LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang